banner 728x90

” Kang Anies, Kang Emil : Listen Me ! “

” Kang Anies, Kang Emil : Listen Me ! “

Serie Politik

Gubernur DKI Jakarta 16 Oktober 2017 – 2022 Kang Anies

Kang Anies

Anies Rasyid Baswedan, S.E., M.P.P., Ph.D. lahir pada tanggal 7 Mei 1969 di Kuningan Provinsi Jawa Barat. Lahir dari rahim seorang ibu bernama Aliyah dan bapa bernama Rasyid Baswedan.

Pada tanggal 27 Oktober 2014 menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yang ke- 27 sampai tanggal 27 Juli 2016 di era Presiden Joko Widodo. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina gantikan Nurcholish Madjid.

Sejak tanggal 16 Oktober 2017 sampai 16 Oktober 2022 terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta yang ke- 17 dengan Wakil Gubernur Sandiaga Uno ( 2017 – 2018 ). Sandiaga sa’at ini jadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Menparekraf ) Indonesia.

” Kang Anies, jauh sebelum negara Indonesia merdeka, pendidikan yang bisa Ummat Islam masuki adalah Pesantren ( Tradisional ). Sekolah formal yang ada hanya untuk Orang Belanda para Penjajah dan para Bangsawan.

Para Kyai/Kiai/Ajengan dan Santri yang banyak korbankan tenaga, harta dan nyawa untuk bertempur rebut Kemerdekaan Indonesia. Tanpa sertifikasi jadi ( gelar ) Pahlawan.

Artinya Saham Terbesar Pemilik Syah NKRI adalah Para Kyai/Kiai/Ajengan dan Santri yang notabene Ummat Islam jebolan Pesantren/Pasantren. “

” Pertanyaan terpentingnya adalah
*Adakah ‘ out put ‘ jebolan sekolah formal dan perguruan tinggi yaitu para Sarjana yang *rela mati demi NKRI* ? “

[ Setelah pendidikan diformalkan oleh negara bernama SD, SMP, SMA/K dan Perguruan Tinggi. Belum pernah ada lulusannya yang berani dan rela mati demi negara dan bangsa Indonesia ]

So,
kelemahan dan terbesar negara dan bangsa Indonesia khususnya pemerintahan Republik Indonesia sejak Indonesia Merdeka 17 Agustus 1945 adalah para Pemilik Syah Terbesar NKRI yaitu Para Kyai/Kiai/Ajengan dan Santri serta dunia Pesantren/Pasantren hanya dijadikan sebagai manusia dan lembaga termarjinalkan dan dimarjinalkan. Khususnya profesi Petani dan Nelayan yang jadi mata pencaharian utama lulusan Pesantren/Pasantren.

Hal ini masih berlangsung sampai detik ini.

[ Para Syuhada yang wafat/mati sebagai pejuang kemerdekaan bukan para lulusan Sekolah Formal Belanda dan bukan pula para lulusan Sekolah Formal dan PTN serta PTS ]

Jadi,
siapapun yang berminat serius mau jadi seorang Presiden terpilih pada tahun 2024 harus berani dan nekad jadikan Para Petani dan Nelayan serta Dunia Pertanian sebagai garda utama dan terdepan sumber galian Kesejahteraan dan Kemakmuran Ekonomi Bangsa Indonesia.

Sehingga 70 % rakyat dan bangsa Indonesia jadi kaya raya dan makmur sentausa lewat dunia pertanian ( ketahanan pangan daratan ), perikanan ( ketahanan pangan lautan ) serta rempah – rempah. Pada tahun 2024 tidak ada lagi bagian seinci pun dari 14.006.450 hektar lahan dan tanah NKRI yang mangkrak, nganggur dan kritis tak berguna.

Gubernur Jawa Barat Kang Emil

Kang Emil

Mochamad Ridwan Kamil, Dr. ( H.C. ), S.T., M.U.D. lahir pada tanggal 4 Oktober 1971 di Kota Bandung Provinsi Jawa Barat dari rahim seorang Ibu bernama Tjutju Sukaesih dan seorang Bapa bernama Atje Misbach Muhjiddin.

Pada tanggal 16 September 2013 resmi menjadi Wali Kota Bandung ke- 15 bersama Wakil Odd Muhammad Danial sampai tanggal 4 September 2018.

Sejak tanggal 5 September 2018 menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat ke- 14 bersama Wakil Uu Ruzhanul Ulum sampai detik ini. Garapan terbesar pasangan ‘ Kang Emil ‘ dan ‘ Kang Uu ‘ adalah program Percepatan Revitalisasi Sungai Citarum.

Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum adalah isi utama Perpres No 15 Tahun 2018 yang lebih populer dengan sebutan PPPK DAS Citarum.

[ Namun sangat sayang sekali malam penjabaran Pergub menjadi Satgas PPK DAS Citarum tanpa kata Percepatan ]

Kunci terjadinya Percepatan pembagian dan pemeratan Kesejahteraan Sosial dan Ekonomi Rakyat Jawa Barat berbasis Ketahanan Pangan dan Lingkungan adalah Percepatan Revitalisasi Sungai Citarum.

Apa alasan utama Percepatan Revitalisasi Sungai Citarum jadi acuan utama keberhasilan pembagian dan peningkatan kesejahteraan hidup rakyat Jawa Barat dan Urang Sunda ?

Pertama Air Sungai Citarum telah berhasil sukses sumbang negara Indonesia dapat sumber Dana Negara lewat Power/Energi Listrik alias Ketahanan Energi sehingga roda ekonomi dan industri se Jawa, Madura dan Bali jadi hidup dan berkembang.
Hanya bicara sekitar DAS Citarum saja ada 3.000 -an pabrik dan industri. Sebagian besar jadi nara sumber kerusakan dan pencemaran Daerah Aliran Sungai Citarum terkhusus Air dan Tanah.

Kedua sebanyak lebih dari 27 juta jiwa penduduk Jawa Barat yang mayoritas Urang Sunda hidup di seputar dan bergantung pada DAS Citarum. Plus lebih dari 80 % penduduk DKI Jakarta sebagai peni’mat dan pengguna Air Sungai Citarum.
Artinya Sungai Citarum sebagai nara sumber Ketahanan Air Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Ketiga DAS Citarum sebagai nara sumber Ketahanan Pangan Jawa Barat dan Nasional.
[ Pernah terjadi pada masa era Suharto/Soeharto, Karawang sempat jadi Lumbung Pangan/Padi Nasional,
namun sayang hanya sebentar pisan,
karena industri/pabrik lebih berkembang dan banyak berdiri hingga sa’at ini ]

Apakah Rotasi Warna Rambut jadi penentu ke- Paripurna -an hidup ?

” Kang Emil,
cepat buat Sekretariat Satgas Citarum Harum !

Jangan ( lokasi ) di Gedung Sate, Polda Jawa Barat dan Makodam 3 Siliwangi, harus netral !
itulah bisikan saya pertama dan terakhir kepada ‘ Kang Emil ‘ persis di Bantaran Sungai Citarum selepas naik ke daratan dari perahu mesin Katamaran di sektor 6.

So,
Sungai Citarum bukan hanya sekedar tempat pergantian ( estafet ) multi program Citarum yang telah gelontorkan dan habiskan dana triliunan rupiah
sampai detik ini tidak ada Percepatan Revitalisasi Sungai Citarum hingga Air Sungai Citarum Suci nan Bersih.

Namun,
ada Akar dan Artefak Awal Sejarah Kerajaan Sunda dan Nusantara yang hanya ada di Bantaran Sungai Citarum di Batujaya Karawang Jawa Barat yaitu Situs Candi Jiwa ( Abad 1 – 2 Masehi ).

Akankah ‘ Kang Emil ‘ dan ‘ Kang Anies ‘ dapat wujudkan Amanah Rakryan Sancang yaitu kembalikan dan hadirkan Kakayaan ( Peradaban Besar ) Sunda ?

Bandung, Selasa, 24 Januari 2023

Muhammad Zaki Mubarrok

Citizen Journalism Interdependen
cjiinterd.com

#HanyaTurunanRajaSunda&PenyebarAgamaIslamMunculkanKakayaanSunda

banner 468x60

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan