Era Presiden Gus Dur : Korupsi Nol Persen !

Presiden ‘ Disabilitas ‘ Gus Dur : The Best & Better

Saya sangat bangga pilih dan dukung Gus Dur sebagai Presiden Republik Indonesia pertama era Reformasi.
No Korupsi seperak pun sejak tanggal 20 Oktober 1999 sampai 23 Juli 2001
Alhamdulillaah
Subhaanallooh
Alloohu Akbar
Amazing !
Sungguh luar biasa !
di Indonesia tidak ada korupsi sama sekali,
Nol Persen Korupsi.
Sogok dan menyogok tidak ada.
Jadi,
Gus Dur alias K.H. Abdurrahman Wahid benar – benar Allooh turunkan untuk jadi Presiden ‘ Disabilitas ‘ Republik Indonesia satu – satunya sejak bangsa dan negara Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945 sampai sa’at ini ( 2023 )
sungguh benar – benar bersih dari korupsi dan _sogok menyogok.
‘Ulama Tradisional Sejati
Saya pun bangga karena sejak era Suharto/Soeharto berkuasa, termasuk orang Islam dan bangsa Indonesia yang senantiasa ngaDu’a kepada Allooh supaya negara Indonesia punya Presiden berbasis ‘Ulama Tradisional dari N.U..
Hampir semua ummat Islam Indonesia yang termarjinalkan dan dimarjinalkan oleh genk Suharto/Soeharto ( ABRI, Birokrasi & Golkar ) termasuk kalangan non Islam minorotas hanya percaya pada Gus Dur jadi Presiden Republik Indonesia yang amanah.
Harapan saya dan mereka terkabul pada tanggal 20 Oktober 1999
Allooh jadikan Gus Dur sebagai Presiden Republik Indonesia.
Sekaligus sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhotul ‘Ulama, PB N.U.
Selama Gus Dur jadi Presiden ada terobosan baru dalam dunia politik Indonesia :
ABRI ( TNI ) sudah tidak arogan dan tidak jadi alat politik kekuasaan lagi.
Peta Panglima TNI ( ABRI ) bergeser dari orientasi darat ( TNI AD ) ke lautan ( TNI AL ). Panglima TNI dari Angkatan Laut.
So,
Maritim Indonesia mulai bangun dan menggeliat.
Polisi tidak punya nyali meng- intimidasi dan tebang pilih lagi dalam penegakan hukum.
Baru pertama terjadi sepanjang sejarah Indonesia, sejak zaman pra Kemerdekaan sampai era Habibie ( tokoh agama/Ulama Modern ICMI & teknokrat ),
Polisi takut kepada masyarakat/rakyat Indonesia.
Gus Dur buat kebijakan siapapun anggota Polri yang rugikan apalagi intimidasi rakyat, maka Gus Dur langsung pecat.
Namun sayang pisan,
Kapolri Bimantoro lakukan pembangkangan resmi pada perintah Presiden Abdurrahman Wahid ‘ Gus Dur ‘
tidak mau dicopot dan diganti.
Dia bersinergi dan bermufakat dengan para pimpinan partai di DPR RI dan MPR RI.
Plus dukungan penuh dari para pengusaha hitam, jahat serta pengkhianat negara dan bangsa Indonesia.
Tak ketinggalan peran Freeport plus CIA untuk ikut aktif berkontribusi gulingkan dan lengserkan Gus Dur.
Takdir Allooh
koalisi multi partai politik se Indonesia termasuk Partai Keadilan ( jadi PKS )
[ katanya partai Islam, sangat gencar serang Gus Dur ]
VersuS Gus Dur
pemenangnya adalah ‘ rekayasa ‘ multi partai, DPR – MPR RI, Kapolri, pengusaha hitam dan jahat, Freeport serta CIA gemilang kemenangan.
Sejak Gus Dur secara inkonstitusional rekayasa politik dijatuhkan dan dilengserkan tanggal 23 Juli 2001, maka akibatnya :
Pertama korupsi kembali hidup dan berkembang sampai tahun 2023.
Korupsi adalah sumber utama bencana multi dimensi di Indonesia dan dunia.
[ VOC Belanda saja bangkrut karena para petinggi korupsi ]
Kedua Polisi jahat dominan di tubuh Polri dan jadi pejabat penting
[ Ferdy Sambo salah satunya ]
otomatis penegakan hukum yang adil dan bersih tidak ada.
So,
sebagus apapun lembaga Kehakiman/Jaksa Agung
[ fakta sudah terpapar korupsi juga ]
harus punya tandem dan pasangan kuat yaitu Kepolisian/Kapolri.
Ketiga hari ini para pemilik partai politik plus pengusaha/pemodal lokal dan global/asing jadi ‘ seolah ‘ pemilik dan penguasa NKRI.
Nasib bangsa dan negara Indonesia
Negara Kesatuan Republik Indonesia
hanya berada dan sangat bergantung pada 575 orang anggota DPR RI dan para pemilik partai politik.
Bagaimana nasib 273 juta lebih bangsa Indonesia ?
Apakah ummat Islam Indonesia ikut jejak langkah bangsa Israel,
ketika mereka dipimpin oleh penguasa zholim minta kepada Allooh diturunkan Nabi/Rosul,
setelah Rosul datang lalu mereka bunuh ?
[ Gus Dur adalah harapan mayoritas ummat Islam dan bangsa Indonesia yang terzholimi dan dizholimi oleh Suharto/Soeharto. Setelah jadi Presiden, beramai – ramai ‘ dibunuh ‘ ]
Pertanyaan terakhir adalah
Apakah mayoritas ummat Islam Indonesia dan bangsa Indonesia mau pilih dan angkat Presiden Tahun 2024 yang bela dan pro Islam Tradisional dan rakyat jelata ( santri, petani dan nelayan ) ?
Ataukah Presiden Tahun 2024 yang bela dan abdi/karyawan/petugas partai politik, komunis/China/Russia, khilafah/Timur Tengah, kapitalis/Eropa & AS serta Yahudi/Israel/Globalis plus peni’mat/pemakai korupsi ?
[ Semoga peristiwa pelengseran paksa Gus Dur jadi bahan ajar utama pola fikir dan aksi seluruh bangsa Indonesia. Satu kali salah langkah dan salah gerak aksi, maka bangsa Indonesia menderita permanen sejak tanggal 23 Juli 2001 sampai hari ini dan berakhir entah kapan ]
Bandung, Rabu, 4 Januari 2023
Muhammad Zaki Mubarrok
Citizen Journalism Interdependen
cjiinterd.com
No Responses