VOC Belanda : Perusahaan Internasional Terkaya Sepanjang Sejarah Dunia !


Banggalah Bangsa Nusantara : Patutkah ?
VOC Belanda bercokol resmi di Tatar Sunda Banten pada tanggal 20 Maret 1602 Masehi. VOC berdiri dan berkantor pusat di Banten Sunda ParaHyangan.
Think about it !
Selama VOC Belanda berkuasa di Nusantara telah sukses besar ‘ Akbar ‘ kumpulkan aset sejumlah 7,9 Triliun Dollar AS.
Setara dengan Rp 118.500 Triliun ( kurs 1 dollar = Rp 15.000 ).
Amazing banget !
Sungguh luar biasa pisan !
Kantor Pusat VOC Belanda pindah ke Jayakarta berubah nama jadi Batavia.
So,
sangat patut bagi bangsa Sunda sebagai bangsa paling rugi besar di dunia,
berbangga ( meureun ? )
satu – satunya perusahaan yang lahir di dunia dan sebagai pendatang baru ‘ the new comer ‘ bernama VOC sejatinya lahir di Rahim Bumi Sunda Banten
dan jadi perusahaan terbesar dan terkaya se dunia sepanjang sejarah.
Pun VOC Belanda mati dan bubar di Batavia Sunda ParaHyangan pada tanggal 31 Desember 1799 Masehi.
Jadi,
VOC Belanda lahir di Banten dan
VOC Belanda wafat/paeh/bangkrut/bubar di Batavia.
Itu semua sungguh Sunda banget.
Namun,
tragedi terbesar dan paling memilukan bagi siapapun manusia di dunia yang normal dan berakal sehat.
Yaitu :
Bangsa dan Urang Sunda serta Tatar Sunda yang telah resmi melahirkan ( perusahaan penjajah ) VOC Belanda, membesarkan dan jadikan VOC Belanda sebagai perusahaan terkaya se dunia.
Punya nasib paling terpuruk se dunia sejak VOC Belanda hidup dan berkuasa,
bahkan sampai VOC Belanda punah sirna dari muka bumi untuk selamanya.
Bumi ParaHyangan sa’at ini masih terus berkontribusi besar dan sangat besar bagi bangsa dan negara Indonesia.
Hanya satu Sungai Citarum saja,
maka seluruh Pulau Jawa, Madura dan Bali bisa punya tenaga listrik ( untuk khalayak dan industri/pabrik ) sebagai penerang rumah dan power industri/pabrik dan sebagainya.
Air Sungai Citarum telah jadi sumber utama tiga PLTA besar hidup : Jatiluhur, Saguling dan Cirata.
Bayangkan !
Air Sungai Citarum hilang dan kering,
maka seluruh Pulau Jawa, Madura dan Bali ( terutama Ibukota Jakarta ) padam dan mati permanen.
Indonesia pun bangkrut seperti VOC Belanda.
Hari ini warga masyarakat Urang Sunda yang berjumlah lebih dari 80 juta jiwa se dunia,
berada dalam kondisi terpuruk dan termarjinalkan, termasuk di dalam bingkai NKRI ‘ rumah sendiri ‘.
Bangsa Belanda dan juga Eropa sejak VOC Belanda berdiri dan berkuasa,
telah berhasil besar jadikan bangsa dan negara Belanda dan juga Eropa mapan, maju serta kaya raya sampai sa’at ini.
Bangsa dan negara Indonesia pun :
DKI Jakarta, industri/pabrik se Jawa – Madura & Bali serta multi fasilitasnya hidup dan nyala.
Pemasukan PAD dan PAN ribuan triliun masuk kas negara dan daerah.
Faktanya
Lemah Cai tanah dan air Tatar Sunda ParaHyangan rusak binasa sejak terutama Suharto/Soeharto berkuasa.
Sungai Citarum pun telah rusak sejak tahun 1980 -an dan berhasil rebut gelar sebagai
Sungai Terkotor Se Dunia.
[ sebuah penghormatan tertinggi yang telah teraih ]
Bagaimana dengan manusia Sunda yang hidup di Tatar Sunda ParaHyangan ?
Seiring dan sejalan dengan kondisi Sungai Citarum.
Terpuruk, tersisih, termarjinalkan dan hanya jadi ‘ budak ‘ jongos plus sapi perahan bangsa asing dan sesama suku/etnis di rumah sendiri.
Bisakah Urang Sunda sebagai ‘ Ibu Kandung ‘ yang telah lahirkan VOC Belanda jadi Suku Bangsa ter- Maju, Mapan, Mulia dan sejahtera se Indonesia dan dunia ?
[ Tentu, hanya Urang Sunda yang bisa jawab dan lakukan itu semua ! ]
Bandung, Selasa, 27 Desember 2022
Muhammad Zaki Mubarrok
Citizen Journalism Interdependen
cjiinterd.com
No Responses