banner 728x90

Kenapa Tanah Dan Air Indonesia/NKRI Lepas ‘ Daulat Merdeka ‘ -Nya ?

Kenapa Tanah Dan Air Indonesia/NKRI Lepas ‘ Daulat Merdeka ‘ -Nya ?
Indonesia Raya 3 Stanza : Bukan China Raya, Amerika Raya, Eropa Raya, Arab Raya dan Asia Raya !

Bangsa/Rakyat dengan Tanah Air Indonesia adalah Suami Isteri

Suami Isteri yang terpapar SaMaWa adalah pasangan yang selalu dan senantiasa rawat serta juga hubungan baik verbal , emosi/batin dan fisik.

Minimal gerak aksi rutin :

Sapaan mesra rutin kegiatan harian,
” Wilujeng gugah/enjing/siang/sonten/wengi Geulis/Eneng/Bebende ! “
[ bebas sesuai keinginan dan selera masing – masing ]
Katakan,
” Akang nyaah deudeuh ka Salira ! “

Hubungan ‘ silaturahim ‘ verbal seperti ini yang tidak pernah Bangsa/Rakyat Indonesia pada Tanah dan Air Indonesia.

Kedua,
Gerak aksi nyata rutinitas setiap hari yaitu muliakan pasangan kita dimanapun lewat
sentuhan fisik secara langsung ( offline, jangan online/wa/vc ).
Gunakan tangan, bibir, lidah dan alat reproduksi sesering dan se- intens mungkin, jangan ragu apalagi sungkan.
In ( g ) syaa Allooh hubungan mesra dan saling keterikatan/keberikatan senators terjaga. Terpenting jika Allooh berkehendak pasti cepat dapat anak keturunan ( produksi ).

Pernahkah kita
[ Guru ajarkan di sekolah, ‘Ulama ajarkan di pesantren dan Pemerintah/Penguasa wajibkan bagi seluruh warga negara Indonesia ]
sebagai Bangsa/Rakyat Indonesia lakukan rutin setiap sa’at pada Tanah dan Air Indonesia ?

Kalaupun suka,
seberapa seringkah apakah rutin setiap hari atau minggu atau bulan atau semester atau tahun itupun hanya satu kali saja ?

Bahkan hanya ketika
sa’at dilantik jadi anggota PNS/ASN atau TNI.Polri atau Pejabat Negara/Lembaga dan Anggota DPR/DPD/MPR RI cukup hanya sekali ?

Fakta : Freeport sejak 1967 ( sampai 2018/2019 ) Amerika Serikat kuasai !

Konsekuensi sangat wajar ketika satu pasangan beda jenis ( bukan homo dan atau lesbi ) kehilangan silaturahim/interaksi/interkoneksi, maka hasil yang segera terjadi adalah pasangan direbut oleh orang lain alias putus dan bubar.
So, hanya tinggal kenangan dan cerita ‘ sweet/bad memory ‘ masa lalu saja.

Ini yang sa’at ini telah dan sedang bahkan akan menimpa hubungan antara Bangsa/Rakyat Indonesia dengan Tanah dan Air Indonesia.

Tanah dan Air Indonesia tidak pernah tersentuh sapaan mesra
dan
Tanah dan Air Indonesia tidak pernah bangsa/rakyat/pemerintah/penguasa Mulia -kan.

China, Amerika Serikat, Eropa, Arab, Australia, Singapura, Jepang dan Korea siap ambil dan ‘ nikahi ‘ Tanah dan Air Indonesia kapanpun dengan cara apapun serta biaya berapapun.

Bayangkan !

Bangsa dan Rakyat serta Warga Negara Indonesia bernyanyi yang benar secara sempurna lagukan lagu Indonesia Raya 3 Stanza pada tanggal 28 Oktober 1928 sa’at Kongres Pemuda.
Sejak tanggal 17 Agustus 1945 sampai 17 Agustus 2022 hanya bisa dan mampu nyanyikan lagu Indonesia Raya 1 Stanza saja.
Tidak ada ajaran bagi Bangsa, Rakyat, Warga Negara ( apalagi pemerintah ) untuk
Mencintai selalu NKRI
Men- Doa -kan seluruh tumpah darah Indonesia
Me- Mulia -kan Tanah dan Air Indonesia.

Hanya bisa dan mampu berteriak dan berseru
” Merdeka, Merdeka, Merdeka ! “

Akibatnya seluruh komponen bangsa Indonesia kehilangan orientasi kecintaan pada Tanah dan Air Indonesia. Terparah rasa memiliki NKRI pun hilang.

Apakah seluruh anggota DPR dan DPD dan MPR RI punya nyali dan berani buat ” Undang – Undang Baru : Wajib Bagi Seluruh Warga Negara Nyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya 3 Stanza ” ?

Bandung, Senin, 12 Desember 2022

Muhammad Zaki Mubarrok

Citizen Journalism Interdependen
cjiinterd.com

banner 468x60

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan