banner 728x90

Optimalisasi [ Keajegan ] Disabilitas Jawa Barat Menuju Indonesia Emas 2045 !

Optimalisasi [ Keajegan ] Disabilitas Jawa Barat Menuju Indonesia Emas 2045 !

Sesosok manusia bisa kita katakan telah mandiri ketika ia mampu secara ajeg hidup ( eksis ) dan berproses jalankan roda kehidupan tanpa bantuan dan kendali fihak lain.
Walaupun secara alamiah manusia adalah makhluk sosial yang selalu terkait dan saling membutuhkan.

Artinya setiap individu manusia Allooh takdirkan sebagai makhluk yang tidak bisa hidup sendiri dan menyendiri.
Butuh bantuan dari sesama manusia merupakan hal mutlak yang wajib terjadi apapun alasannya.

Fakta kelahiran seorang anak manusia yang sangat lemah dan sungguh tidak bisa lepas dari bantuan dan campur tangan minimal ‘ Paraji ‘ dukun kelahiran dan atau dokter ( modern ) sa’at ia mulai lahir dan menapaki kehidupan di alam dunia.
Hidup dalam kelemahan fisik butuh waktu sampai usia dua ( 2 ) tahun sebelum bisa makan, minum dan berjalan sendiri.

Ya, waktu yang amat lama ketika terbandingkan dengan kehidupan hewan dan tumbuhan serta makhluk lainnya.
Seekor kuda begitu lahir dan keluar dari kandungan induk semangnya, maka hanya butuh waktu beberapa sa’at ( jam ) saja sudah bisa berdiri ‘ ajeg ‘, kemudian mampu berjalan dan berlari serta bisa cari makan/minum susu sendiri dari sumbernya ( induk ).

Hal ini bermakna bahwa manusia sejak terlahir merupakan makhluk hidup yang lemah.
Kalah kuat dan lambat bisa hidup mandiri dibanding dengan ( anak ) kuda dan makhluk hidup lainnya.

Anak manusia hanya untuk bisa sendirian makan, minum dan berlari butuh waktu sampai dua tahun.
Sedangkan binatang apalagi tumbuhan dalam waktu yang sama ( 2 tahun ) sudah bisa beranak pinak dan kembang biakan keturunan.

Jadi, ternyata
setiap manusia terlahir sebagai sesosok/seseorang/individu disabilitas lemah dan serba tidak mampu.
Berarti sejatinya seluruh manusia pasti wajib memasuki era ke- disabilitas -an sejak lahir dan hidup.

Perkembangan selanjutnya ada sebagian kecil manusia yang alami hal demikian secara permanen selama hidupnya.
” Penyandang Disabilitas ” sebutan dan gelar yang melekat pada diri mereka.

So, berbicara dan menyebut istilah ” Disabilitas ” ternyata bagi setiap manusia hanyalah sebuah ‘ reuni ‘ kehidupan atas ketakberdayaan dan kelemahan.
Sehingga tidak salah kita katakan bahwa sejatinya setiap individu manusia adalah makhluk disabilitas yang berproses menuju ke- abilitas -an.

Siapapun orang, individu maupun kelompok yang menggarap dan berkiprah dalam dunia ke- disabilitas -an berarti sosok manusia ( komunitas ) yang sadar diri dan sadar kelompok bahwa manusia hanyalah makhluk hidup lemah dan hanya bisa jadi kuat lewat kerjasama dan bekerja bersama saling bantu dalam berkehidupan.

Ibu Rd. Hj. Hayati Setiatin Kartadinata, Dra., SIP, M.M. atau lebih populer Hj. Haryati Setia Ardiwilaga, Dra., SIP, M.M. adalah sosok sentral yang menginisiasi sebuah program mulia ( sedang otw ) bernama *” *Optimalisasi Disabilitas Indonesia Menuju Indonesia Emas 2045* ” khusus menggarap pemberdayaan kaum penyandang disabilitas di seputar wilayah Bandung Raya khususnya dan Jawa Barat pada umumnya yang in ( g ) syaa Allooh bakal bertempat di Gedung PUSDAI Jawa Barat.
Seluruhnya melibatkan para penyandang disabilitas.

Semoga Allooh kategorikan program mulia ini sebagai sebuah amal ibadah sosial kebaikan yang dapat hasilkan pundi – pundi catatan amal sholih sepanjang hayat, aamiiin.

Selamat berjuang,
Selamat berproses
menuju perubahan status dan kondisi dari hidup dalam ke- disabilitas -an menuju ‘ the new life and era ‘ abilitas.

Bandung, Selasa, 31 Mei 2022

Muhammad Zaki Mubarrok

Citizen Journalism Interdependen
cjiinterd.com

banner 468x60

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan