banner 728x90

Tiga Kali Tawaran Jadi PNS Ditolak, Pilih Jadi Tukang Koran !

Tiga Kali Tawaran Jadi PNS Ditolak, Pilih Jadi Tukang Koran !
Arnold Sang Penjual Koran

Arnold, pria kelahiran Kota Bandung berdarah Manado itu biasa orang panggil.
Sebagai anak tentara, sejak SD pundah pindah sekolah sudah terbiasa.

Mulai berjualan koran sejak kelas dua SMP, sungguh sangat belia untuk ukuran seorang anak berjualan koran.
Sekitar tahun 1974 an kala itu.

Begitu ditanya berapa penghasilan dari jualan koran, dia menjawab :
” Penghasilan saya Rp 25.000 per bulan.
Sedangkan PNS saja yang terendah Rp 15.000 per bulan.
Sungguh penghasilan yang cukup besar jauh melebihi gaji seorang PNS. “

Begitu lulus SMA, dia sudah ditawari jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), tapi dia tolak.
Enak jadi ‘ pengusaha ‘ peloper koran.

Setelah 10 tahun berjalan (tahun 1984), maka terjadi perubahan alias kemajuan yang signifikan.
Berawal dari tukang jualan koran secara ‘ single fighter ‘ sampai berhasil memiliki anak buah 60 orang, ya jadi agen koran.
Ketika ditanya berapa penghasilannya setelah punya anak buah,
” Rp 10 juta per bulan.
Bisa beli rumah sendiri ! “
jawabnya.

Selain berprofesi sebagai ‘ entrepreneur ‘ penjual koran, dia juga adalah seorang atlit petarung silat.
Kesempatan tawaran jadi PNS pun datang lagi, tapi sama seperti sebelumnya dia tolak.

Prahara datang, per-koran-an pun ambruk !

Sekitar tahun 2009 – 2010 terjadi perubahan besar pada dunia media terutama media cetak yaitu berkembangnya dunia internet.
Sejak itu orang mulai beralih dari baca koran dan majalah termasuk baca buku beralih ke dunia digital, dunia internet.

Dunia media cetak semakin hancur lebur begitu hand-phone android mendunia.
Dunia koran benar-benar bangkrut.

Hari ini perusahaan koran atau media cetak terbesar di Jawa Barat yaitu PT Pikiran Rakyat atau PR sedang dalam posisi penawaran untuk dijual.
Itulah nasib dunia media cetak yang sempat merajai di Indonesia.

Nasib pun berubah setelah isteri yang asli orang Sumedang/Sunda meninggal dunia.
Pola makan tidak teratur dan terserang stres.
Bobot tubuh meningkat lebih dari 100 kilogram, maka berakibat darah tinggi menerpa.

Dia terserang stroke dan sebelah tubuh mengalami lumpuh dan bergetar.

Apakah dia menyerah ?

Hanya bermodal tekad kuat untuk sembuh dan maksa untuk menggerakkan tubuhnya yang sudah tidak bisa bergerak, maka dengan susah payah dan usaha berat tanpa henti akhirnya sedikit demi sedikit tubuh lumpuhnya dapat bergerak lagi.
Setiap sa’at dia paksa gerakkan dan lakukan mencuci pakaian sendiri.

Hari ini seluruh tubuhnya sudah normal kembali dan sudah bisa mengendarai motor sendirian.
Latihan silat pun sudah dia lakukan kembali rutin.

” Teman seangkatan saya yang sama-sama jadi petarung silat sudah jadi para pelatih ! “
begitu pungkasnya.

Itulah sekelumit kisah hidup seorang ‘ entrepreneur ‘ sejati yang berani dan nekad ngambil keputusan beserta segala resikonya.

Bandung, Jum’at, 15 Januari 2021

Zaki CJI
” Mun Teu Edan ‘ curek ‘ Moal Edun ! “

banner 468x60

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan