Mengenal Jembatan Gantung Terpanjang di Asia Tenggara


Begitu indah dan menawan. Bagaikan melihat keindahan dari ketinggian.
Kata ini cocok disematkan ketika kita mengunjungi wisata yang baru saja di resmikan hampir 1 tahun oleh Menko Kemaritiman RI Luhut Binsar Pandjaitan. Nama wisatanya adalah Jembatan Gantung Situ Gunung ‘ Suspension Bridge ‘ yang berada di kawasan Taman Hutan Raya Gunung Gede Pangrango Sukabumi Jawa Barat.
Ada 2 opsi rute yang dapat kalian tempuh untuk menuju lokasi wisata yang satu ini.
- Dari arah Jakarta bisa naik KRL dengan tujuan Stasiun Bogor. Dari Stasiun Bogor bisa berjalan sedikit ke arah Stasiun Bogor Paledang. Dari Stasiun Bogor Paledang naik KA Pangrango dengan tujuan akhir Stasiun Sukabumi.
Sampai Stasiun Sukabumi ?
Bisa naik angkot atau ojek online. Tapi kalo sedang ‘ high budget ‘ mending naik ojek online. Dari Stasiun bisa langsung diarahkan ke lokasi wisata. Atau jika sedang ‘ low budget ‘, silahkan cari angkot dengan tujuan Polsek Cisaat.
Setelah itu bisa pindah angkot dengan tujuan akhir Jembatan Situ Gunung.
Tapi, karena sa’at ini sedang masa pandemi, jadi sementara waktu KA Pangrango tidak beroperasi. Maka, solusinya bisa memakai travel atau bus.
- Dari arah Bandung bisa naik KA Lokal Bandung Raya tujuan Stasiun Padalarang. Lanjut angkot atau ojek online menuju Stasiun Cipatat Bandung Barat untuk naik KA Lokal Siliwangi tujuan akhir Stasiun Sukabumi. Dari Stasiun Sukabum bisa mengikuti arahan petunjuk seperti di atas.
Setelah sampai di depan gerbang pintu masuk, wajib membeli tiket masuk Taman Hutan Raya. Tapi ingat, ini belum tiket menuju Situ Gunungnya. Karena harganya berbeda.
Untuk tiket masuk awal akan dikenakan biaya Rp. 18.500 dan bisa mengakses semua wisata, kecuali Jembatan Situ Gunung. Jika mau ke Situ Gunung, harus berjalan kembali menuju ke pintu loket Situ Gunung dengan jarak sekitar 600 meter. Harga tiket masuk Situ Gunungnya seharga Rp. 50.000 ‘ include welcome drink ‘ dan 2 Jembatan ‘ Suspension Bridge ‘-nya.
Dari loket masuk Situ Gunung masih harus berjalan lagi sekitar 300 meter. Namun, 100 meter sebelumnya pengunjung akan diberikan welcome drink dan snack tradisional sambil bisa menikmati alunan musik yang dibunyikan oleh pelaku seni di bagian teaternya.
Welcome drink-nya ada teh dan kopi. Untuk snack tradisional ada singkong dan pisang rebus. Sa’at itu saya pilih kopi. Mungkin alasan kenapa diberi snack pisang rebus dan singkong rebus buat memulihkan tenaga yang sudah terkuras sa’at menuju pintu loket Situ Gunungnya. Karena di depan masih harus jalan lagi, sehingga diberikan waktu untuk istirahat juga.
Setelah menikmati welcome drink dan snack tradisional, berjalan kembali. Track-nya agak lumayan licin jadi harus hati-hati. Sampai di pintu masuk Jembatan Situ Gunung akan ada pengecekan tiket dan petugas yang memberikan sabuk keselamatan yang bisa diikatkan di pinggir Jembatan.
Fungsinya, tentu untuk memberikan rasa aman dan nyaman sa’at berada di Jembatan Situ Gunung diatas ketinggian 100 meter lebih dan harus berjalan sejauh kurang lebih 250 meter.
Ada beberapa aturan yang harus dilakukan demi menjaga keselamatan bersama, salah satunya adalah dengan dilarang berlari dan meloncat-loncat. Wisatawan diwajibkan untuk berjalan secara perlahan-lahan.
Oh iya, bagi kalian pecinta fotografi, momen di atas Jembatan Situ Gunung jangan pernah di lewatkan. Pemandangannya sangat luar biasa indahnya. Tapi jangan lama ya, kasian wisatawan yang lainnya.
Jembatan ini terbuat dari kayu yang dikirim langsung dari Papua. Pinggirannya juga terbuat dari baja. Jadi insya Allah aman ya buat dikunjungi. Pemandangannya kanan kiri Jembatan itu keren banget tiada duanya. Rasanya sangat rugi jika enggak datang untuk yang kedua kalinya.
Nah, setelah di pintu keluar Jembatan akan ada petugas kembali. Kembalikan sabuk keselamatan yang di kenakan ke petugas.
Habis itu rute selanjutnya adalah ke Curug Sawer. Jaraknya dari Jembatan itu kira-kira 400 meter dengan track menurun jadi harus berhati-hati. Sebelum ke Curug Sawer, Wisatawan akan diarahkan menuju food court-nya.
Ada 2 food court yang bisa dikunjungi nantinya.
Di Curug Sawer sendiri bisa menikmati kemurnian air yang datang dari atas Gunung.
Rasanya ?
Ahh Mantap !
Segar dan sejuk sekali. Bagi yang suka bermain air, tentunya bisa bermain air di bawah guyuran Curug Sawer.
Dari Curug Sawer bisa langsung balik ke parkiran. Tapi sebelum balik, wisatawan akan diberikan opsi naik ojek atau jalan kaki. Jika naik ojek kurang paham berapa biayanya. Tapi kalo jalan kaki bisa melewati Jembatan ‘ Suspension Bridge ‘ ke 2 yang lebih kecil.
Jadi lebih baik jalan. Walaupun jaraknya itu hampir 800 meter ke parkiran.
Kembali ke Parkiran, maka akan melewati rindangnya pepohonan di kawasan Taman Hutan Raya Gunung Gede Pangrango. Menikmati kesejukannya.
Track-nya pun menanjak. Karena parkiran berada di atas.
Setelah berjalan sekitar 500 meter, wisatawan bisa naik angkutan ke parkiran bisa juga jalan kaki. Tapi, saya kemarin lebih memilih jalan kaki. Biar lebih sehat. Setelah jalan kaki kembali sekitar 300 meter sampailah di parkiran.
Dan cerita travelling kali ini telah berakhir.
Tangerang, Jum’at, 1 Januari 2021
Manda CJI
No Responses