banner 728x90

Hadiah Ter-Besar Bangsa Indonesia dari Allooh SWT adalah Presiden Gus Dur sejak NKRI Merdeka 1945 sampai 2020 : Apakah Isi Kado Itu ?

Hadiah Ter-Besar Bangsa Indonesia dari Allooh SWT adalah Presiden Gus Dur sejak NKRI Merdeka 1945 sampai 2020 : Apakah Isi Kado Itu ?
Hanya pemerintahan Gus Dur yang tidak ada Mafia Berkeley

Ada dua hal yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak Indonesia merdeka sampai sa’at ini yaitu :

Pertama pada tahun 2000 seluruh petani se Indonesia merasa makmur dan sejahtera karena penghasilannya meningkat, padahal Gus Dur, Presiden Abdurrahaman Wahid selama menjabat tidak pernah mengeluarkan kebijakan apapun tentang pertanian, tapi semua petani merasakan kesejahteraan mulai dari para petani sampai pedagang pada sektor pertanian.
Sebelum Gus Dur jadi Presiden Republik Indonesia belum pernah terjadi hal ini begitu pula setelah Gus Dur dilengserkan sampai hari ini nasib para petani terus mengalami penderitaan.

Menteri Pertanian pada era pemerintahan Presiden Gus Dur adalah Prof. Dr. Bungaran Saragih.

[ Seorang Guru Besar Pertanian dari Institut Pertanian Bogor dan satu-satunya ahli/pakar Irigasi yang Indonesia miliki.
Dia sangat berseberangan dengan Presiden Soeharto pada zamannya ]

Kedua hanya pada masa pemerintahan Presiden Gus Dur saja, Presiden K.H. Abdurrahaman Wahid, tidak ada ” Mafia Berkeley “.
Benar-benar bersih dari orang dan pengaruh dari Mafia Berkeley hasil tempaan, didikan dan buatan Amerika Serikat dan CIA.

Artinya baru terjadi pada era pemerintahan Presiden Gus Dur dalam sejarah NKRI sejak merdeka sampai tahun 2020 pemerintahan Republik Indonesia bebas dari pengaruh Amerika Serikat dan CIA serta bangsa asing.

Selama Gus Dur jadi Presiden [ walau hanya sebentar ] bangsa dan negara Indonesia terlepas [ sementara ] jadi Negara Boneka Amerika Serikat.

Subhaanallooh !
Luar biasa, amazing
NKRI Merdeka, Mandiri dan Berdaulat penuh atas sosial, ekonomi dan pangan !

Pantas saja Amerika Serikat dan CIA sangat benci kepada Gus Dur.

Sejarah perjalanan ” Mafia Berkeley ” sejak NKRI berdiri dan merdeka pada 17 Agustus 1945 sampai tahun 2020.

Pada tahun 1960 an Soemitro/Sumitro Djojohadikusumo [ bapaknya Prabowo dan Hasyim ] yang menjabat sebagai Pendiri/Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia/FE-UI mengirim beberapa mahasiswa kuliah ke ‘ University of California , Berkeley ‘ Amerika Serikat atas bantuan ‘ Ford Foundation ‘.

Mereka adalah Widjojo Nitisastro, Ali Wardhana, Mohammad Sadli dan Emil Salim yang belakangan berjuluk ” Mafia Berkeley “.
Bergabung bersama mereka yaitu JB Soemarlin, Subroto dan Dorodjatun Koentjoro-Jakti.

Jadi sejak era pemerintahan Presiden Soekarno para Mafia Berkeley sudah bergerak atas naungan Soeharto.
Arah kebijakan ekonomi Indonesia Soekarno itu anti asing dan neo-liberalisme.
Semua aset swasta diambil alih oleh negara, nasionalisasi industri.

Setelah Soekarno tumbang dan Soeharto naek tahta, terutama setelah dia jadi Presiden Republik Indonesia menggantikan Soekarno pada tahun 1968, maka seluruh kebijakan dan ‘ blue print ‘ cetak biru ekonomi diganti semua oleh ” Mafia Berkeley “.

Sejak itu negara dan bangsa Indonesia menjadi boneka Amerika Serikat.

Pada hari Selasa sore tanggal 22 Desember 2020 [ bertepatan dengan Hari Ibu ]
Presiden Jokowi me-reshuffle 6 menterinya dan mengganti dengan para menteri baru yaitu Tri Risma Harini, Wahyu Sakti Trenggono, Sandiaga Salahudin Uno, Yaqut Cholil Qoumas, Budi Gunadi Sadikin dan Mohamad Lutfi.

Yang menarik justru dalam kabinet Jokowi era kini ada 3 sekawan jebolan Amerika Serikat yaitu Erick Thohir, Sandiaga Uno dan Mohamad Lutfi.

Apakah sejarah bakal berulang seperti ” Mafia Berkeley ” yang telah bergerak dan persiapan sejak Soekarno berkuasa, arah kebijakan ekonomi dan sosial bangsa dan negara Indonesia kembali menjadi pewaris mereka sebagai boneka Amerika Serikat ?

Ataukah mau lepas diri dari ” Mafia Berkeley ” dan segala bentuk pewarisannya seperti era pemerintahan Presiden Gus Dur ?

[ kita lihat apa yang mereka lakukan ]

Bandung, Kamis, 24 Desember 2020

Muhammad Zaki Mubarrok
Citizen Journalism Interdependen

CJI#DaulatkanTanahAirUdaraNKRI
CJI#Rebut&DaulatkanPanganIndonesia

banner 468x60

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan