3 Desember : Hari Penyandang Disabilitas Internasional


United Nation World Tourism Organization (UNWTO) menyatakan bahwa memastikan aksesibilitas bagi wisatawan dengan kebutuhan khusus dapat menjadi “ game changer ” untuk destinasi wisata di seluruh dunia, terutama sa’at mereka ingin bangkit dari dampak pandemi.
Suatu set Panduan
“ Inclusive Recovery Guide ” atau Panduan Pemulihan Wisata Inklusif dari UNWTO diproduksi lewat kemitraan dengan ‘ European Network for Accessible Tourism ‘ (ENAT), the ONCE Foundation of Spain dan Travability dari Australia. Panduan ini memuat penjelasan tentang pentingnya menempatkan inklusifitas di dalam rencana pemulihan wisata dan rekomendasi kunci untuk mencapai “ accessible tourism ”.
Panduan Pemulihan Inklusif UNWTO diluncurkan pada Hari Penyandang Disabilitas Internasional, 3 Desember 2020.
Panduan ini mengacu pada spesialisasi Departemen Tanggung Jawab Sosial dan Budaya Etika UNTWO beserta mitranya. Banyak kemajuan yang telah dibuat, panduan tersebut memperjelas bahwa selama ini penyandang disabilitas dan lansia mendapatkan hambatan yang mencegah mereka untuk menikmati pengalaman pariwista sepenuhnya, terlebih lagi selama pandemi.
Sa’at ini, UNWTO sedang memimpin dimulainya kembali pariwisata secara global. Panduan ini menguraikan langkah-langkah yang harus diambil oleh pemerintah, pengelola destinasi wisata dan pelaku pariwisata untuk membangun kembali dunia pariwisata dengan lebih baik, terutama agar lebih ramah inklusif.
Sekjen UNWTO, Zurab Pololikashvili mengatakan :
“ Lingkungan dan layanan pariwisata sering dirancang tanpa mempertimbangkan persyaratan akses yang berbeda, baik untuk pengunjung maupun yang dimiliki oleh penduduk lokal. Sektor pariwisata sa’at ini harus memprioritaskan aksesibilitas. Aksesibilitas yang baik bisa menjadi “ game changer ” untuk destinasi wisata dan destinasi bisnis.
Hal ini dapat membantu pemulihan pariwisata dari krisis, dan tumbuh kembali dengan cara yang lebih Infklusif dan Tangguh. ”
Menyoroti manfa’at potensial untuk tujuan yang accessible, panduan tersebut mencatat bahwa pada tahun 2050, satu dari enam orang di seluruh dunia akan berusia 65 atau lebih. Di Eropa dan Amerika Utara jumlahnya meningkat menjadi satu dari empat. Lebih lanjut, data menunjukkan bahwa pengeluaran rata-rata turis penyandang disabilitas di Spanyol melebihi 800 euro, jumlah ini lebih besar jika dibandingkan dengan pengeluaran rata-rata turis tanpa disabilitas yang berada di kisaran 600 euro.
Berikut rekomendasi dari UNWTO untuk pemulihan inklusif.
Rekomendasi ini mengadvokasi aksesibilitas selama pemulihan pariwisata. Hal ini menekankan pada enam bidang tindakan utama :
- Bantuan dalam krisis : Termasuk aksesibilitas dalam setiap tahap pemulangan, yang mana membutuhkan dukungan dari destinasi dan organisasi penyandang disabilitas.
- Adaptasi protokol :
Ikuti panduan UNWTO tentang adaptasi protokol kesehatan dan keselamatan umum, mengingat wisatawan mungkin memiliki kemampuan dan persyaratan yang berbeda. - Inklusivitas dalam pariwisata pasca-pandemi : Termasuk penggunaan data yang efektif untuk mengambil keputusan terkait perencanaan pariwisata yang accessible serta menyesuaikan kebijakan dan strategi aksesibilitas untuk mencerminkan realitas pasca-COVID.
- Aksesibilitas dalam perencanaan bisnis : Memperlakukan aksesibilitas sebagai keunggulan kompetitif, meningkatkan layanan pelanggan dan menerapkan standar internasional yang selaras untuk meningkatkan kualitas hidup bagi semua pihak.
- Pelatihan staf dan ketenagakerjaan : Memperluas pelatihan profesional untuk melayani wisatawan dengan lebih baik terutama wisatawan dengan kebutuhan khusus, serta memastikan peluang yang sama dalam angkatan kerja pariwisata.
- Inovasi dan transformasi digital :
Merangkul inovasi untuk membuat industri perjalanan dan pariwisata lebih aman, lebih cerdas dan lebih mudah bagi semua pihak.
Panduan tersebut mencerminkan komitmen berkelanjutan UNWTO untuk pariwisata inklusif yang diabadikan dalam Konvensi Kerangka Kerja UNWTO tentang Etika Pariwisata.
Hal ini menyerukan kepada para penandatangan untuk memfasilitasi pariwisata bagi penyandang disabilitas. Panduan ini juga merupakan yang pertama dalam rangkaian ringkasan tematik yang direncanakan oleh Departemen Etika, Budaya dan Tanggung Jawab Sosial UNWTO, dengan maksud untuk memberikan panduan bagi sektor pariwisata.
UNWTO mengharapkan pengelola destinasi wisata dan para pelaku industri pariwisata yang telah berhasil memasukkan aksesibilitas dalam langkah-langkah pemulihan mereka untuk berbagi cerita mereka melalui kuisioner
“ Accessible Tourism Champions ” yang juga diluncurkan pada tanggal 3 Desember 2020.
Cimahi, Selasa, 8 Desember 2020
Rizal Ul Fikri CJI
No Responses