“ Grand Final Road To Star ”, Ajang Kompetisi di Bidang Modelling di Tengah Pandemi Covid-19


Dalam berkehidupan di masyarakat, saya Rizal Ul Fikri bergabung dengan salah satu organisasi. Organisasi tersebut bernama Citizen Journalism Interdependen atau CJI.
CJI merupakan organisasi Citizen Journalism yang anggotanya terdiri dari pelajar dan mahasiswa, dipimpin oleh seorang CEO.
Di CJI setiap anggotanya dituntut untuk bisa mewawancarai siapapun dan menulis tentang apapun, asalkan tulisan tersebut ditulis berdasarkan kejadian yang benar terjadi (faktual dan aktual) dan bisa memberikan manfa’at bagi pembacanya.
Di CJI, seringkali saya mencari bahan tulisan dan menulis perihal seminar yang dilakukan oleh para akademisi perguruan tinggi, acara-acara kedinasan dan kegiatan-kegiatan di masyarakat seperti syukuran atau rapat-rapat penentuan sesuatu. Jujur saja, saya belum pernah mendapat pengalaman mencari bahan tulisan tentang dunia entertainment atau dunia hiburan.
Kesempatan datang pada tanggal 29 November 2020, di hotel Novotel Bandung yang terletak di Jl Cihampelas No. 23, Kota Bandung.
Dalam kesempatan tersebut, saya dan CEO CJI diajak oleh kang Geraldi Moritzbalz untuk mencari bahan tulisan di acara ‘ Grand Final Road to Star ‘. Disana, saya berkesempatan untuk mewawancarai ketua pelaksana acara tersebut, Ahmad Ridwan.
Acara tersebut dihadiri oleh Amelia Tambunan, Miss Global Indonesia tahun 2020 sebagai tamu kehormatan. Dalam acara tersebut, kang Geraldi menjadi pembicara.
Jadi, apa itu ‘ Grand Final Road to Star ‘ ? Tujuannya ?
Mang Ridwan menjelaskan bahwa acara ini merupakan ajang bagi para generasi muda yang ingin berkiprah dan berkompetisi di bidang modelling. Acara ini bertujuan untuk mencari bakat dan talenta di bidang modelling dan menjadi ajang berkompetisi di bidang modelling.
Dalam pelaksanaan acara ini apakah ada kendala ?
“ Selama ini Alhamdulillaah tidak ada kendala. Supportnya dan antusiasmenya sangat tinggi dari peserta, ” ujar mang Ridwan. Betapa tidak, acara tersebut menjadi arena tanding bagi beberapa kategori dari level anak-anak, remaja, hingga dewasa. Tema yang diusung pun berupa budaya, terlihat dari busana yang digunakan para peserta yang berkompetisi.
Dalam pelaksanaannya, terdapat model-model baik laki-laki maupun perempuan yang berkompetisi berlenggak lenggok di cat walk. Jujur saya sangat kagum kepada mereka. Bagaimana tidak ?
Mereka, memiliki kepercayaan diri yang tinggi, tercermin dari raut wajah dan cara berjalan mereka. Ketika memperkenalkan diri ke dewan juri, suara mereka lantang dan tidak gentar. Selain itu, saya mengagumi model-model perempuan, bukan karena kecantikannya, tetapi karena daya tahan mereka berdiri dalam waktu yang lama dan berjalan di atas sepatu yang berhak tinggi, definitely tinggi.
Dalam benak saya
“ kok bisa yaa berdiri di atas sepatu yang haknya setinggi itu dan seruncing itu ?
Kok bisa yaa berjalan tanpa terlihat ada masalah sedikitpun ? ”
Ada yang menarik dari acara tersebut. Dalam acara tersebut terselip kegiatan ulang tahun yang ke-9 seorang anak bernama Kamilia.
Acara ulang tahun tersebut berlangsung meriah dihadiri keluarga, kepala sekolah, guru dan teman-teman sekolah Kamilia. Segala doa yang baik adanya diucapkan oleh berbagai pihak.
Selain itu, ada hal lain yang menarik dalam acara tersebut yaitu sebagian dari biaya pendaftaran kompetisi disumbangkan kepada Panti Asuhan Pondok Yatim.
Acara tersebut mengimplementasikan dan menerapkan protokol kesehatan. Seluruh panitia, peserta dan penonton/ supporter menggunakan masker dan atau face shield serta saling menjaga jarak. Diharapkan dengan acara ini, talenta-talenta muda di bidang modelling dapat menyalurkan bakatnya secara positif.
Mang Ridwan pun menyatakan bahwa ada harapan kegiatan ini dapat berkembang lagi dan terutama dapat berkembang ke arah (cinta dan peduli) lingkungan.
Cimahi, Senin, 30 November 2020
Rizal Ul Fikri CJI
No Responses