Raja & Sultan Pernah Berkuasa, Inggris/Portugis/Perancis & VOC Belanda Juga Jepang Sudah Berkuasa, Partai Politik [ PNI/Golkar/PD/PDIP ] Telah – Sedang Berkuasa : Kapan Rakyat & Masyarakat Berdaulat ?
![Raja & Sultan Pernah Berkuasa, Inggris/Portugis/Perancis & VOC Belanda Juga Jepang Sudah Berkuasa, Partai Politik [ PNI/Golkar/PD/PDIP ] Telah – Sedang Berkuasa : Kapan Rakyat & Masyarakat Berdaulat ? Raja & Sultan Pernah Berkuasa, Inggris/Portugis/Perancis & VOC Belanda Juga Jepang Sudah Berkuasa, Partai Politik [ PNI/Golkar/PD/PDIP ] Telah – Sedang Berkuasa : Kapan Rakyat & Masyarakat Berdaulat ?](https://cjiinterd.com/wp-content/uploads/ktz/IMG-20201116-WA0002-1024x1024-3c3qfvi7ocioc9nhwza96y.jpg)

Syarat syah suatu negara maju, mandiri dan sejahtera adalah harus dan wajib merdeka serta berdaulat.
Ada negara sejahtera, tapi tidak maju dan mandiri.
Ini kelas negara ‘ jajahan ‘ atau boneka (negara ‘ underbouw ‘ cabang) dari negara maju dan berkuasa pemilik hak veto.
Ada negara yang maju dan sejahtera, tetapi tidak mandiri.
Jepang bisa mewakili sebagai negara yang maju dan sejahtera.
Namun karena kalah perang pada Perang Dunia ke II, maka ia tidak bisa masuk kategori pemilik hak veto di Perserikatan Bangsa – Bangsa.
Ada negara yang mandiri, tetapi tidak maju dan sejahtera.
Barangkali negara berhaluan komunis bisa mewakili kategori ini.
Mereka sungguh tidak bergantung kepada Eropa dan Amerika Serikat, karena memakai pola dan sistem bernegara secara mandiri.
Negara Indonesia masuk kategori mana ?
Faktanya dalam sejarah perjalanan bangsa telah terjadi penguasaan yang silih berganti dari mulai
Masa Kejayaan Nusantara dimana Para Raja (pra Islam) dan Sultan (masa Islam).
Setelah itu giliran bangsa Eropa berkuasa.
Mereka adalah Inggris, Portugis, Perancis dan VOC Belanda.
Jepang merupakan satu-satunya negara kecil di Asia yang telah terbukti bisa dan mampu menguasai dan menjajah serta merampok bangsa dan negara Nusantara (sekitar 3,5 tahun an).
Negara Kesatuan Republik Indonesia resmi merdeka dan mandiri sebagai bangsa berwilayah luas dan berpenduduk besar di dunia.
Namun sejak NKRI merdeka dan mandiri, ternyata rakyat dan masyarakat Indonesia tidak pernah maju dan sejahtera.
Hanya partai saja yang silih berganti berkuasa.
Sukarno/Soekarno berkuasa atas dukungan penuh Partai Nasional Indonesia, PNI.
Suharto/Soeharto berkuasa penuh atas dukungan golongan karya (Golkar), birokrasi dan ABRI (TNI dan Polri) dikenal dengan sebutan ABG.
Habibie jadi Presiden pengganti Suharto yang mengundurkan diri, Golkar sudah dalam posisi ambruk.
Gus Dur ‘ K.H. Abdurrahman Wahid ‘ terpilih menjadi Presiden hasil pilihan MPR RI, dimana jadi tugas akhir dalam sejarah sebagai Lembaga Tertinggi Negara sebagai pengangkat para Presiden Republik Indonesia.
Megawati (PDIP) pun menjadi pengganti Presiden Gus Dur (Partai Kebangkitan Bangsa) setelah dipaksa dan direkayasa mundur oleh kerja bareng Ketua MPR RI (Amien Rais), Ketua DPR RI (Akbar Tanjung), Wakil Presiden Megawati dan Kapolri Bimantoro.
SBY berkuasa selama 10 tahun atas dukungan Partai Demokrat.
Begitu pula dengan Presiden Joko Widodo yang terpilih dalam dua periode atas dukungan penuh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, PDIP.
Itulah para penguasa NKRI bergelar Presiden sejak tanggal 17 Agustus 1945 sampai hari ini.
Satu hal yang pasti yaitu para penguasa sudah pernah silih berganti menguasai wilayah dan negara sejak zaman Nusantara sampai NKRI berdiri, namun nasib rakyat dan masyarakat Indonesia tidak pernah berdaulat, maju dan sejahtera.
Bagaimana caranya supaya rakyat dan masyarakat Indonesia berdaulat, maju dan sejahtera ?
Bandung, Senin, 16 November 2020
Muhammad Zaki Mubarrok
Citizen Journalism Interdependen
No Responses