banner 728x90

Menakar Harta Prabowo, Raja Ibukota Baru

Menakar Harta Prabowo, Raja Ibukota Baru

” Saya tahu Pak Prabowo memiliki lahan yang sangat luas di Kalimantan Timur. Sebesar 220.000 hektare (Ha), ” ujar Jokowi dalam Debat Capres Jilid 2 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).

Memiliki lahan seluas 220.000 hektare (Ha) di Kalimantan Timur tentu bukan hal biasa dan tidak bisa orang biasa lakukan, kecuali oleh orang dan terkait dengan penguasa tunggal orde baru yaitu keluarga besar Suharto, klan Cendana.

Dialah Prabowo Subianto mantan menantu ‘The God Father’ penguasa NKRI (1967 – 1998), pensiunan jenderal bintang tiga.
Hari ini jadi Menteri Pertahanan RI.

Kenapa hal ini bisa terjadi ?

Suharto membuat kebijakan politik yang berseberangan dengan Sukarno (anti kolonialisme dan asing) yaitu program swastanisasi dan industrialisasi.
Semua aset negara bisa dan boleh dimiliki dan dikuasai oleh swasta, perorangan dan asing tentunya.

Pada kesempatan lain, kita bahas tentang ekses kebijakan politik Suharto jadi penyebab utama lepasnya aset negara kepada asing dan swasta.

Berapa konsesi uang yang akan diterima oleh Prabowo atas kepemilikan lahan 220.000 hektare tersebut ?

Pertama dari sudut harga tanah.
Ambil harga murah Rp 100.000 per meter (minimalis) :
220.000 hektare X 10.000 meter (1 ha) = 2.200.000.000 meter.

Jadi,
2.200.000.000 meter X To 100.000 = Rp 220.000.000.000.000
= Rp 220.000 miliar
= Rp 220 triliun

Harga Rp 1.000.000 per meter (menengah) :
2.200.000.000 X Rp 1.000.000 = Rp 2.200.000.000.000.000.
= Rp 2.200.000 miliar
= Rp 2.200 triliun.

[ tentu saja harga ril di lapangan lebih besar lagi ]

Itu baru bicara harga tanah kosong tanpa pohon alias gundul, ya anggap saja tanah gurun.

Emang lahan 220.000 itu berupa apa ?

220.000 hektare adalah hutan belantara yang ditumbuhi pohon berusia pukuhan dan ratusan tahun.

Mari kita hitung berapa harta karun dari tebang dan jual pohon.
Hutan belantara dipenuhi pepohonan dalam kerapatan yang sangat tentunya.

Jumlah pohon 1.500 batang per hektare (ha), usia pohon (minimal) 100 tahun karena Allooh Tuhan YME yang telah menjadikan Kalimantan sebagai hutan.
Harga 1 pohon berusia 100 tahun minimal Rp 100.000.000.

Maka :
220.000 hektare X 1.500 batang pohon = 330.000.000 batang pohon.
330.000.000 batang pohon X Rp 100.000.000 = Rp 33.000.000.000.000.000
= Rp 33.000.000 miliar
= Rp 33.000 triliun

Jumlah pohon 2.000 per hektare (Ha).
220.000 ha X 2.000 pohon = 440.000.000 pohon.
440.000.000 pohon X Rp 100.000.000 = Rp 44.000.000.000.000.000
= Rp 44.000.000 miliar
= Rp 44.000 triliun.

Jadi hanya nebang dan jual pohon saja tidak usah nanam dulu, maka dia sudah siap kantongin uang sebesar
Rp 33.000 triliun sampai
Rp 44.000 triliun.

Wawww sekali !

Apakah cukup sampai sini saja ?

Ternyata belum selesai sampai sini, karena ada harga pohon yang sangat jauh lebih dahsyat harganya dari semua itu.

Kalimantan Timur khususnya sangat terkenal sebagai tempat Pohon Gaharu yang super mahal harga kayunya.

Harga tertinggi (kualitas paling baik) kayu gaharu mencapai Rp 30 juta per kilogram (kg).

Think about it !
1 Pohon Gaharu yang Allooh tanam tentu saja telah berusia ratusan tahun bahkan ribuan tahun.
Pasti ukuran pohon gaharu sungguh luar biasa besarnya.

[ ceuk Urang Sunda mah sagede beuteung munding ]

Ok, kita sebut saja 1 pohon Gaharu yang besar berbobot 1 ton (rilnya tentu lebih berat).

1 ton = 1.000 kilogram.
Harga satu pohon Gaharu adalah 1.000 kilogram X
Rp 30.000.000 = Rp 30.000.000.000 = Rp 30 miliar.
1 Pohon Gaharu = Rp 30 miliar.

Ambil luas hutan 10.000 hektare.
1.500 pohon per hektar
1.500 pohon Gaharu X 10.000 hektare = 15.000.000 pohon.

15.000.000 pohon Gaharu X
Rp 30.000.000.000 =
Rp 450.000.000.000.000.000
= Rp 450.000.000. miliar
= Rp 450.000 triliun

Jumlah pohon 2.000 per ha
2.000 pohon X 10.000 ha
= 20.000.000 pohon Gaharu
20.000.000 pohon Gaharu X Rp 30.000.000.000 =
Rp 600.000.000.000.000.000
= Rp 600.000.000 miliar
= Rp 600.000 triliun

Itu baru menghitung hanya 10.000 hektare (ha) saja dari 220.000 hektare, dia sudah siap kantongi uang antara
Rp 450.000 triliun sampai Rp 600.000 triliun.

[ Atau kita hitung saya 50.000 hektare :
50.000 ha X 1.500 pohon
= 75.000.000 pohon Gaharu
75.000.000 pohon X Rp 30.000.000.000 =
Rp 2.250.000.000.000.000.000
= Rp 2.250.000.000. miliar
= Rp 2.250.000 triliun

50.000 ha X 2.000 pohon
= 100.000.000 pohon Gaharu
100.000.000 pohon Gaharu X Rp 30.000.000.000 =
Rp 3.000.000.000.000.000.000
= Rp 3.000.000.000 miliar
= Rp 3.000.000 triliun

Alamak !
Dia untuk luasan 50.000 hektare saja sudah bisa raup uang sebesar Rp 2,25 juta triliun sampai Rp 3 juta triliun

Suharto telah sukses dan berhasil jadikan dia sebagai
The Real King ! ]

Bagaimana dengan nasib lebih dari 270 juta rakyat dan penduduk (miskin, papa tak berdaya) Republik Indonesia ?

Bagaimana nasib lebih dari 100 juta generasi muda (pelajar, mahasiswa, santri dan anak bangsa) hari ini, esok, lusa dan tahun 2045 ?

Bandung, Sabtu, 7 November 2020

Muhammad Zaki Mubarrok
Citizen Journalism Interdependen

banner 468x60

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan