banner 728x90

The Climate Emergency : Darurat Iklim, Awal Kepunahan Masal !

The Climate Emergency : Darurat Iklim, Awal Kepunahan Masal !

Ada banyak cara untuk melakukan kampanye lingkungan, salah satunya bisa melalui media sosial. Contohnya, seperti yang dilakukan oleh Greta Tintin Eleonora Ernman Thunberg, salah seorang aktivis lingkungan dari Swedia . Melalui media sosial instagrammnya @gretathunberg pada tanggal 1 November 2020, Greta melakukan kampanye tentang Darurat Iklim dengan hashtag #FaceTheClimateEmergency.

Dalam kampanyenya, Greta menyatakan bahwa kita sa’at ini hidup di awal kepunahan masal. Iklim kita sa’at ini sedang dalam kerusakan yang parah, kondisinya semakin lama malah semakin memburuk. Anak-anak di seluruh dunia (termasuk dirinya), mulai meninggalkan pendidikan mereka untuk protes dan berdemonstrasi (terkait permasalahan lingkungan).

Meski begitu, Greta menyatakan bahwa ini masih belum terlambat. Kita masih bisa mengupayakan dan menyelesaikan permasalahan lingkungan ini. Hal yang harus dilakukan adalah dengan berhenti menggunakan bahan bakar fosil. Hal tersebut masih belum cukup, ada banyak solusi lainnya yang bisa dilakukan sedang dibicarakan dan didiskusikan di dunia.

Jadi, intinya solusi apa yang benar-benar nyata di hadapan kita dan benar-benar bisa kita lakukan ?

George Monbiot, seorang penulis dan aktivis lingkungan dari Inggris menawarkan suatu solusi.
“ Ada suatu alat ajaib yang bisa menghisap karbon dari udara, harganya relatif murah dan bisa membangun dirinya sendiri. Hal tersebut bernama POHON ”, ujar George.
Pohon merupakan suatu contoh solusi alami untuk permasalahan iklim.
Bakau, Gambut, Hutan, Rawa-rawa, Tanaman Dasar Laut, Hutan Rumput Laut (kelp forests) dan Terumbu Karang, mereka mampu menyerap karbon dari udara dan menguncinya.

Alam adalah sistem pertahanan alami yang bisa kita manfa’atkan untuk melawan kerusakan iklim. Solusi iklim alami ini dapat membuat suatu perbedaan besar, tetapi hanya jika kita disa’at yang bersamaan meninggalkan penggunaan energi fosil.

Ini bagian yang paling gila, ternyata kita benar-benar mengabaikan mereka (kelestarian alam). Kita menghabiskan anggaran 1000 kali lebih⁶ banyak untuk mensubsidi bahan bakar fosil global daripada untuk membiayai solusi penanganan iklim.

Solusi alami penanganan iklim hanya mendapat 2 % dari semua uang di dunia yang digunakan untuk mengatasi kerusakan iklim. Ini adalah uang kita, uang yang kita bayarkan kepada pemerintah melalui pajak.
Di sa’at bersamaan, di sa’at kita paling membutuhkan alam, justru kita menghancurkannya lebih cepat daripada yang telah dilakukan sebelumnya. Sangat parah, hingga 200 spesies diperkirakan akan punah dalam setiap hari.

Banyak dari es yang meliputi Arctic sudah hilang dan mencair. Banyak dari spesies hewan liar di bumi juga sudah tiada. Banyak dari tanah yang ada di bumi, sudah tidak bisa digunakan.

Jadi apa yang harus kita lakukan ?

Kita harus melindungi (protect), mengembalikan (restore) dan mendanai (fund).

Protect
Hutan hujan tropis sedang dihabisi pada tingkatan 30 lapangan sepak bola per menit. Ketika alam sedang melakukan sesuatu yang penting, kita harus melindunginya.

Restore
Banyak bagian dari planet kita telah rusak, tetapi alam dapat beregenerasi dan kita bisa menolong ekosistem memantul kembali.

Fund
Kita harus berhenti mendanai hal-hal yang merusak alam dan mulai ikut berpartisipasi mendanai hal-hal yang menolong memperbaiki alam.

Hal ini dapat terjadi dimana saja, banyak pihak yang sudah menggunakan solusi iklim natural. Kita harus melakukan hal ini dalam skala masif, terstruktur dan sistematis. Kita bisa ikut berpartisipasi disini, pilihlah pemimpin yang memiliki visi untuk mempertahankan alam.

Di seluruh dunia, ada banyak pergerakan dan tindakan luar biasa yang berjuang untuk kelestarian alam, dukung mereka. Semuanya penting, tindakan yang akan anda lakukan juga penting. Mari secepatnya kita bertindak.

FaceTheClimateEmergency

Cimahi, Selasa 3 November 2020

-Rizal Ul Fikri CJI

banner 468x60

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan