Sejak Sekolah Dasar, Menengah…Bahkan Kuliah, Kita Tidak Pernah Jadi Manusia Mulia !


Indonesia Raya 3 Stanza
II
Indonesia, Tanah Yang Mulia
Tanah Kita Yang Kaya
Di Sana Lah Aku Berdiri
Untuk Slama-Lamanya
Indonesia, Tanah Pusaka
P’saka Kita Semuanya
Marilah Kita Mendoa
Indonesia Bahagia
Subur Lah Tanahnya
Subur Lah Jiwanya
Bangsanya, Rakyatnya, Semuanya
Sadar Lah Hatinya
Sadar Lah Budinya
Untuk Indonesia Raya
(Ulangan)
Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Tanahku, Negriku Yang Kucinta
Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Hidup Lah Indonesia Raya
Coba simak teks pidato Presiden pada setiap acara resmi kenegaraan, pasti ada kalimat seperti ini :
…
Yang Mulia para Duta Besar Negara-Negara Sahabat dan para Pimpinan Perwakilan Badan dan Organisasi Internasional,
…
Pernahkah para Guru sejak SD/MI, SMP/MTs, SMA/K & MA yang berani nekad me-Mulia-kan para siswa/anak didiknya walau sekedar lewat kata-kata ?
Ya, minimal para Guru katakan :
” Wahai anak-anak ku yang Allooh mulia-kan ! “
Ketika ini terjadi, maka semua siswa akan berlomba-lomba datang ke sekolah dan berebut dudek paling depan di deretan bangku dan kursi.
Tidak akan pernah ada siswa yang bolos sekokah.
Bagaimana dengan nasib para mahasiswa ?
Lebih parah lagi daripada nasib para pelajar/siswa.
Pasti tidak akan pernah ada demo apapun, ketika para Dosen perlakukan seluruh mahasiswa sebagai orang mulia.
Apa ekses dan pengaruh dari para Guru dan Dosen perlakukan para Siswa dan Mahasiswa sebagai manusia mulia ?
Pasti, saya berani katakan bahwa 99 % para siswa dan mahasiswa Indonesia menjadi orang kaya yang dermawan.
Sebagai bangsa yang bisa kaya lewat pengelolaan dan pemberdayaan tanahnya.
Apakah cukup hanya berusaha keras secara fisik semata ?
Sungguh tidak, sebagai bangsa yang mulia, maka apapun usaha dan kerja keras yang kita tempuh harus dan senantiasa dibarengi du’a atau doa.
Kapanpun dan dimanapun.
Apakah para Guru dan para Dosen selalu mengajak dan mewajibkan selalu berdoa/ngadu’a setiap hari sebelum memulai proses belajar dan kuliah ?
Tentu saja tidak.
Paling banter, para Guru sering mengajak peserta didik untuk berdoa dan mengheningkan cipta.
Tanpa menyuruh panjatkan permohonan pengkabulan atas cita-cita.
Cukup diam sejenak dan berdoa/ngadu’a dalam hati.
Alhamdulillaah seluruh anggota CJI sejak awal didirikan sampai sa’at ini, dalam acara resmi apapun selalu diawali pembacaan dan ikrar du’a bersama, Istighosah.
Semoga lagu Indonesia Raya Stanza 3 ini bisa cepat terwujud, aamiiin.
Bandung, Jum’at, 16 Oktober 2020
Muhammad Zaki Mubarrok
Citizen Journalism Interdependen
No Responses