Sepotong Kisah dari Eropa Barat I, Kerajaan Spanyol dan Belanda (part 1)


Siapa kiranya tidak mengetahui atau tidak pernah mendengar Spanyol dan Belanda ?
Kedua negara tersebut merupakan negara konstitusional yang terletak di Eropa Barat. Pada abad ke 16, Spanyol merupakan sebuah negara adidaya di Eropa yang menguasai imperium Daulah Islamiyah Barat (Bagian Timurnya adalah Baghdad) yang sangat luas.
Spanyol berkuasa atas banyak wilayah Eropa, daerah luas Amerika Utara dan Selatan, Filipina, serta serangakaian pangkalan yang membentang di sepanjang pesisir Afrika dan Asia.
Setiap tahun, pelabuhan Sevilla dan Cadiz dipadati oleh armada-armada yang membawa harta karun dari Amerika dan Asia.
[ Jadi Islam pernah jadi adidaya di dunia ]
Di sisi lain, Belanda merupakan rawa kecil dan berangin serta kekurangan sumber daya alam. Belanda tidak lebih dari suatu pojok kecil di wilayah kekuasaan Raja Spanyol.
Pada tahun 1568, orang-orang Belanda terutama yang beragama Protestan, melakukan pemberontakan kepada kerajaan Spanyol yang beragama Katolik. Dalam delapan puluh tahun sejak 1568, Belanda bukan hanya berhasil merebut kemerdekaannya dari Spanyol, melainkan Belanda berhasil menggantikan Spanyol dan sekutunya Portugis yang dikala itu berperan sebagai penguasa jalur-jalur Samudra.
Secara bertahap, Belanda mendirikan imperium Belanda Global dan menjadi negara terkaya di Eropa.
[ terutama setelah berhasil menģuasai Nusantara dan mengeksploitasinya selama ratusan tahun ]
Bagaimana hal ini bisa terjadi ?
Rahasia keberhasilan Belanda adalah kredit. Orang-orang Belanda, tidak menyukai perang di darat, alhasil mereka membayar balatentara sewaan untuk memerangi Spanyol di darat. Sementara itu, orang-orang Belanda pergi ke lautan dalam armada-armada yang besar.
Balatentara sewaan ditambah dengan armada bersenjatakan Meriam.
Kedua hal tersebut bukan sesuatu yang murah di masa tersebut. Belanda mampu membiayai kedua hal tersebut dengan sistem finansial Eropa yang berkembang dikala itu yaitu kredit.
Sementara Raja Spanyol dengan gegabah menggerus kepercayaan sistem finansial tersebut terhadap dirinya. Para investor di Eropa kala itu mamberikan kredit bagi orang-orang Belanda untuk mendirikan balatentara dan armada.
Balatentara dan armada tersebut memberikan Belanda kendali atas jalur-jalur perniagaan dunia yang lantas menghasilkan laba yang besar bagi Belanda. Laba tersebut lantas memungkinkan Belanda untuk melunasi pinjaman, lebih jauh hal ini meningkatkan kepercayaan investor di Eropa.
Amsterdam dengan segera bertransformasi menjadi salah satu pelabuhan terpenting di Eropa serta menjadi kiblat finansial di Eropa.
Bagaimana cara Belanda meraih kepercayaan sistem finansial ?
Jawabannya adalah Belanda sangat tertib dalam urusan melunasi pinjaman tepat waktu. Hal ini membuat resiko pemberian kredit oleh investor menurun. Lalu, sistem pengadilan di Belanda yang mempunyai independensi serta melindungi hak pribadi (terutama hak milik pribadi). Modal-modal mengalir pergi dari negara-negara diktator yang gagal membela aturan hukum serta membela hak milik pribadi.
To be continued….
Cimahi, Sabtu, 10 Oktober 2020
-Rizal Ul Fikri, CJI
No Responses