banner 728x90

Penguasaan Lahan, Dari Era ke Era

Penguasaan Lahan, Dari Era ke Era

By Zaki

Era Kerajaan
Seluruh wilayah dikuasai oleh Raja dan keluarganya.
Kemakmuran hanya dimiliki oleh kekuarga raja dan pengikut setianya.

Nusantara pernah dikuasai oleh sistem kerajaan agama.
Terakhir Kerajaan Islam dimana semua aset jadi milik raja dan kerajaan.

Akhirnya aset-aset itu sebagian dijual kepada bangsa Eropa terutama Belanda lewat VOC-nya dan Inggris.
Sebagian disewakan juga kepada mereka.
Episode akhir mereka rebut lahan kerajaan Nusantara.
Era ini keluar sebagai pemenang Inggris, Belanda dan Jepang.

Era Merdeka – NKRI
Awal kemerdekaan seluruh aset kembali di-Nasionalisasi-kan oleh Soekarno.
Artinya seluruh aset bekas penguasaan Belanda, Inggris dan Jepang kembali dijadikan aset nasional milik negara.

Dia berseteru dengan Amerika Serikat (Inggris, Sekutu), makanya dekat dengan musuh ‘perang dingin’ utama sekutu yaitu negara komunis China/RRC dan Rusia.
Dia pilih Rusia.

Sementara penguasaan lahan aman dibawah negara.

Soeharto sukses ‘eksekusi’ Soekarno lewat kolaborasi apik dengan CIA – AS.
Lewat drama ‘penalti’ pemberontakan dan tragedi G 30 S PKI.

Sukses besar Soeharto wajib bayar hutang jasa kepada Amerika Serikat yaitu penyerahan total Freeport yang sudah diincar lama.

Yang lebih parah adalah sistem negara terutama politik, ekonomi dan pendidikan harus nurut manut pada sistem kapitalis.
Ekonomi berbasis per-bank-an yang 90% penguasaan ekonomi diberikan kepada etnis Cina.
Populer disebut konglomerat dan grup Cendana.
(grup = genk = kelompok)
Drama politiknya seolah Cina tidak boleh berpolitik.

Logikanya adalah politik itu sangat butuh dana dan biaya besar.
90% ekonomi dikuasai Cina, duit Indonesia dikuasai Cina.
Jadi sejatinya donatur utama Soeharto, Golkar dan TNI.Polri adalah para pengusaha Cina.

[ sama halnya dengan PBB atau U.N. terutama WHO donatur utamanya adalah Amerika Serikat.
Jadi sangat wajib bagi WHO mengabdi kepada AS. Apapun bisnisnya harus AS yang untung dan happy ]

Semua aturan dan undang-undang dipake untuk lancarkan program alih fungsi lahan pertanian (rakyat dan negara) menjadi area industri dan jasa.
Populer dikenal dengan istilah industrialisasi.

Semua aset milik rakyat umum bisa dibeli, dikuasai dan dimiliki oleh para pengusaha Cina, termasuk lahan negara yaitu BUMN.
Penguasaan para pengusaha Cina plus asing atas lahan rakyat dan negara dikenal dengan istilah swastanisasi.

[ KBU adalah fakta ril, lebih dari 90% lahannnya dikuasai dan dimiliki para penguasaha Cina ]

Lengkap sudah penderitaan bangsa Indonesia terutama para santri dan kyainya, para petani dan nelayan, seluruh rakyat ‘miskin & marjinal’ yang mayoritas ummat Islam hancur berkeping lewat program sistemik industrialisasi dan swastanisasi.

Sistem pendidikan nasional hanya bertujuan untuk menyiapkan para buruh, karyawan dan pegawai dunia industri, pabrik dan swasta.

Jadi sekolah mulai masuk SD, SMP, SMA/K dan PT wajib bayar.
Sekolah dan Kampus/PT jadi industri pendidikan.

[ menu dan lokasi sesuai harga ]

Ajaran ideologi ekonominya adalah ajaran Adam Smith.
Pengeluaran sekecil-kecilnya, hasil sebesar-besarnya.

Era Pra – New Normal
Hari ini lahan masih dimiliki dan dikuasai oleh mayoritas para pengusaha Cina dan sebagian kecil oleh pengusaha dan politisi grup/kelompok/genk Cendana.

Fakta 2018 :
14.006.450 hektar lahan kritis, mangkrak dan mubazdir.
Diantaranya 911.192 hektar ada di Jawa Barat.

Bagaimana dunia pertanian dan perikanan ?

Nasib para petani dan nelayan sama persis seperti nasib lahan kritis.
Yaitu bernasib mangkrak ‘di-marjinalkan & ter-marjinalkan’, kritis dan masa depan sangat sangat sangat suram sekali.

[ nasib para petani dan nelayan sama sebangun dengan wabah virus corona. Tidak ada vaksin/obat/solusinya dan tidak tahu berakhir sampai kapan ? ]

Di Indonesia bisnis yang pasti rugi hanyalah bisnis dunia pertanian.

Para petani sudah sangat terbiasa rugi, rugi dan rugi.

Kapan dan bagaimana supaya para petani dan bisnis pangan bisa untung ?

Next …

Bisakah bisnis berbasis pangan bisa untung ?

Sangat bisa sekali.

Apa upaya minimal yang murah meriah supaya dunia pertanian, para petani dan nelayan, nasib 90% rakyat Indonesia yang miskin dan lemah bisa maju, sejahtera dan berdaulat ?

Kembalikan supaya 90% rakyat dan penduduk Indonesia cinta dunia pertanian dan pangan.

Caranya ganti sistem pendidikan nasional formal berbasis pemuliaan dunia pertanian dan pangan.

Bandung, Jum’at, 3 Juli 2020

Muhammad Zaki Mubarrok
Citizen Journalism Interdependen
UTeuK InterD

banner 468x60

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan