[ Melihat Rumah Bung Karno di Jombang ]

Presiden Republik Indonesia ke 1 Ir. Soekarno semasa kecilnya pernah tinggal di Kabupaten Jombang Jawa Timur, tepatnya di wilayah Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang.

Keyakinan bahwa Bung Karno pada masa kecilnya pernah tinggal di Ploso Jombang, salah satunya merujuk pada buku berjudul ” Ida Ayu Nyoman Rai IBU BANGSA ”
yang diterbitkan oleh Kemang Aksara Studio tahun 2012.

Isinya banyak mengulas tentang sosok Ibu Soekarno. Ida Nyoman Rai Srimben. Pada salah satu bagian foto itu dituliskan cerita sa’at beliau menjadi masyarakat desa. Dia tinggal di Ploso mengikuti suaminya Raden Seken Sosrodiharjo yang bekerja menjadi seorang mantri di salah satu sekolah yang kini hanya tersisa puing saja.

Ayah Bung Karno mendapatkan surat perintah dari Pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 28 Desember 1901.
Rumah Bung Karno kini telah tinggal pondasi saja. Rumahnya roboh ketika penjaganya meninggal dunia pada tahun 2015.
Bahkan ada bukti yang menyatakan bahwa Bung Karno lahir di Jombang. Hal ini dikuatkan dengan penulisan tahun kelahiran Bung Karno di sa’at beliau sedang didaftarkan sekolah yang menyatakan beliau lahir di tahun 1902.
Artinya beliau lahir di Ploso karena waktu itu ayahnya sudah pindah ke Ploso.
Dulunya, Kecamatan Ploso merupakan Karesidenan Surabaya.

Jadi ketika ditanya Bung Karno lahir dimana ?

Di Surabaya lebih tepatnya di sisi utara Sungai Brantas yang bernama Ploso dan kini sudah menjadi wilayah Kabupaten Jombang karena dulunya Kabupaten Jombang masih belum ada. Selain itu dugaan ini juga dikuatkan dengan adanya Beselit (surat) yang memerintahkan ayah Bung Karno untuk mengajar di daerah Ploso dan juga ikut menyatakan bahwa Bung Karno lahir di rumah tersebut.

Dugaan lainnya menguat dengan adanya data autentik tulisan tangan Raden Soekemi Sosrodiharjo tentang tanda lahir Raden Koesno Sosrodiharjo (nama kecil Bung Karno) yang menyatakan bahwa Bung Karno lahir tanggal 06 Juni 1902 di Soerabaja (Surabaya).
Pada catatan lainnya Bung Karno lahir di Ploso Jombang yakni register pendaftaran sekolah Bung Karno.

Rumah yang berukuran 15×6 meter itu tidak jauh lokasinya dari Stasiun Ploso yang sa’at ini sudah menjadi pertokoan.
Rumahnya menghadap ke timur. Rumah itu berada di Gang Buntu Desa Rejoagung Kecamatan Ploso.
Kini rumah tersebut telah tinggal pondasi, genting dan sebagainya.
Bangunan utuhnya sudah roboh karena tidak adanya upaya pemeliharaan baik dari Pemerintah Desa setempat maupun dari Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang.

[ ini fakta bahwa bangsa Indonesia khususnya para pejabat dan penguasa sangat tidak menghargai dan perdulikan sejarah ]

Tentang eksistensi Bung Karno semasa kecil di Ploso Jombang ini juga dibenarkan Kus Hartono, kerabat Bung Karno yang sa’at ini masih hidup dan tinggal di Kecamatan Wates Kediri. Beliau juga juru kunci Ndalem Pojok rumah Bung Karno di Kediri.
Menurutnya, dari Persada Soekarno Kediri, tidak ada keraguan lagi. Banyak dokumen-dokumen yang menyebutkan keberadaan Bung Karno di Kecamatan Ploso.

” Buku-buku lama memang tidak menyebutkan posisi rumahnya, tapi kemudian ada penelitian lanjutan, yang ditulis oleh beberapa seniman itu jelas rumahnya disini ” terang Kus Hartono.

Pemerintah Kabupaten Jombang dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan memang sudah berkunjung ke rumah Bung Karno tersebut.
Namun, hingga kini masih belum ada tanda-tanda untuk pemeliharaan. Kemungkinan masih dalam tahap kajian atau tindakan lebih lanjut tentang lahirnya Bung Karno yang masih di perdebatkan.
Rumah tersebut layak dijadikan BCB atau Benda Cagar Budaya.
Karena sesuai dengan pesan Bung Karno yakni Jas Merah yang artinya Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah.

[ hal yang sama terjadi pula pada rumah bersejarah dan melegenda yaitu Rumah Penculikan Rengas Dengklok Karawang Jawa Barat.
Tidak terurus dan belum bisa pemerintah beli ]

Jombang, Rabu, 10 Juni 2020

Manda CJI