Wisata Virtual: Wisata From Home


Perkebangan internet telah menjadi salah satu hal yang paling penting di abad ke 20. Berkat itu, kita dapat mengakses informasi cuaca secara real time, membuat reservasi perjalanan secara daring dan mengunjungi destinasi asing tanpa meninggalkan komputer.
[ ‘Wisata’ From Home ]
Melaksanakan perjalanan wisata menggunakan internet dapat memberikan pengalaman baru dalam berwisata. Meskipun begitu, pengalaman kunjungan di dunia rill memang tidak akan pernah tergantikan dengan perjalan virtual, tapi tidak ada salahnya jika perjalanan virtual dijadikan alternatif, khususnya pada masa pandemi Covid-19.
Wisata virtual telah ada di dunia sejak beberapa tahun terakhir. Sa’at ini, kita dapat menjelajahi berbagai tempat di dunia menggunakan internet. Salah satunya yang dapat kita akses di www.uwsp.edu/acaddept/geog/projects/virdept/vft.html.
Web tersebut menyediakan berbagai pilihan tempat yang bisa kita kunjungi, salah satunya kunjungan ke Bosnia.
Dengan wisata virtual atau ‘virtual tour’, kita dapat mengunjungi Bosnia (daerah konflik di Eropa) dengan biaya yang murah dan keadaan yang jauh lebih aman.
Kunjungan virtual seperti ini didorong oleh daya tarik dari kekayaan pariwisata (budaya, alam dan lain-lain) suatu daerah.
Turis bisa mendapatkan informasi tentang cuaca daerah tropis dan letak geografis dari berbagai destinasi wisata yang menarik memggunakan internet atau bisa menggunakan satelit melihat kondisi ‘real time’ salju yang turun di gunung es favorit. Kegiatan seperti ini dapat membantu turis dalam merencanakan liburan rill mereka.
Ada beberapa situs web, yang menyediakan informasi tentang letak geografi, budaya, bahasa, cuaca dan sumber daya alam suatu destinasi, yaitu www.podi.com/ecosoure/ecotour.
Hal ini penting dalam pelaksanaan ‘ecotourism’.
‘Ecotourism’ dapat didefinisikan sebagai
“ wisata yang bertanggungjawab terhadap alam dan lingkungan ” dimana mendukung konservasi lingkungan serta menjaga kesejahteraan masyarakat lokal (The Ecotourism Society, http://www.ecotourism.org).
‘Ecotourism’ atau wisata berbasis alam telah bertumbuh dan berkembang sejak beberapa dekade terakhir. Salah satu contohnya ada di Belize. Belize terletak di ujung barat Karibia, di luar area yang terdampak dari mass tourism-sekarang menjadi destinasi ‘ecotourism’ yang populer di dunia.
Secara kebetulan, peningkatan minat akan ‘ecotourism’ berbarengan dengan semakin menyebarluasnya penggunaan internet.
Tipe turis yang tertarik memiliki latar belakang edukasi yang tinggi dan pasangan makmur yang mampu dan berminat untuk menghabiskan waktu yang lama untuk berlibur dibandingkan turis-turis kebanyakan. Karakteristik turis seperti itu secara kebetulan berjalan paralel dengan intensitas kepemilikian dan penggunaan komputer dan internet.
Hubungan antara perkembangan internet dan perkembangan ‘ecotourism’ di Belize dapat diteliti lebih lanjut.
Apakah promosi menggunakan internet dapat memberikan dampak terhadap destinasi ‘ecotourism’ ?
Ini bisa menjadi perhatian mengingat sebagian besar tujuan promosi menggunakan internet adalah untuk pengembangan komersial, sedangkan ‘ecotourism’ mencari pelestarian ekosistem yang rapuh dan sensitif.
[ ‘Ecotourism’ memiliki tujuan lebih idealis ]
Sierra Club, berpendapat bahwa tujuan mereka adalah untuk melindungi ekosistem, menerima eksploitasi komersial menggunakan internet terhadap tujuan ekologis dapat berdampak buruk pada alasan kunjungan ‘ecotourism’.
Pleumarom (1996), berpendapat bahwa kunjungan turis dapat berdampak besar terhadap sumber daya lokal dalam urusan penyediaan fasilitas katering. Lebih jauh, dapat menghasilkan limbah yang berdampak ke lingkungan. Juga permasalahan pendapatan, dimana pemasukan dari kunjungan wisata sering kali tidak memberikan dampak yang positif terhadap ekonomi lokal.
Wisata Virtual melalui internet kemudian menjadi mekanisme untuk wisatawan yang benar-benar menjadi “green tourist” yang meminimalkan dampak yang tidak perlu terhadap lingkungan. Komentar ini mengeksplorasi beberapa elemen menggunakan internet untuk wisata virtual sebagai sarana untuk mempromosikan pengaruh yang lebih berkelanjutan tentang pengembangan wisata.
Bristow, R. S. (2007). Volume 1, 1999 – Issue 2: Sustainable Tourism. Commentary: Virtual Tourism – the ultimate ecotourism ?, 219-225.
Bandung, Sabtu, 16 Mei 2020
-Rizal CJI
The First Men
No Responses