Passion Discovery Selama Pandemi COVID-19


Selamat datang di tahun 2020, tahun yang luar biasa menurut saya.
Ya, di awal tahun pada tanggal 26 Januari 2020, Legenda Basket Dunia Kobe Bryant meninggal dunia. Lalu AS melakukan pembunuhan terhadap Jenderal Besar Iran Qassem Soleimani dan hampir memantik perang dunia ke-3. Lalu yang paling parah adalah pandemi luar biasa Covid-19 di dunia.
Penyebaran virus ini sangat cepat, dilansir dari tirto.id, terhitung tanggal 19 April 2020, jumlah orang yang terinveksi virus ini di dunia sudah mencapai 2,34 juta jiwa. Saking luar biasanya penyebaran virus ini, sampai-sampai menghentikan aktivitas Umroh di Tanah Suci.
Kota-kota besar, baik pusat bisnis maupun daerah (tujuan) pariwisata vakum sejenak.
Berbagai kebijakan diberlakukan di dunia, dari pengalihan kegiatan bekerja, belajar dan beribadah ke rumah demi untuk menekan penyebaran virus Covid-19.
Semua orang nampak sedih, para pengusaha stres sebab penjualan perusahaan terganggu dan operasional perusahaan tidak optimal. Pelajar di sekolah sedih karena meskipun libur, tugas menumpuk, tidak bisa bertemu dan bermain dengan teman-teman.
Mahasiswa tingkat akhir pusing, kesulitan mencari data sebab adanya Pembatasan Sosial. Kegiatan sidang/seminar proposal pun dialihkan ke rumah dengan memanfaatkan teknologi telekomunikasi.
Banyak pekerja yang bersedih sebab dirumahkan dan bahkan lebih buruk, di-PHK.
Dan masih banyak lainnya. Intinya hampir setiap orang merasa stres karena tercabut dari lingkungan sosialnya dan dikurung di rumah.
Pada akhirnya orang-orang yang berdiam di rumah mendapatkan barang mahal yang sejak lama tidak mereka dapatkan karena rangkaian kesibukan dan aktivitas di dunia kerja, waktu luang.
Waktu adalah mata uang yang paling mahal di dunia, karena jumlahnya terbatas dan setiap sudah digunakan maka tidak bisa dikembalikan, baik setahun, sebulan, sehari bahkan sedetik.
Dengan berbagai aktivitas dialihkan ke rumah, orang-orang mempunyai banyak waktu untuk dihabiskan. Hal ini menghasilkan tingkat kebosanan yang tinggi, selain tidak bisa melakukan aktivitas sosial, kegiatan harian menjadi hal yang monoton.
Segala sesuatu yang terjadi di dunia selalu ada hikmahnya, seberat apapun kejadiannya. Kuncinya bukan seberapa berat masalah yang terjadi, tetapi seberapa ahli kita melihat keadaan dari sisi yang positif dan tindakan apa yang akan diambil.
Dengan melimpahnya waktu, kita bisa melakukan ‘Passion Discovery’.
Ada banyak waktu untuk dimanfaatkan mengembangkan bakat atau belajar hal baru.
Ada banyak aktivitas bermanfaat yang bisa dilakukan untuk menghabiskan waktu.
Bisa belajar menjadi barista, minimal dengan membuat dalgona coffee.
Dalgona Coffee adalah es kopi yang dibuat dengan cara khusus, kopi diaduk hingga mengental, dituang diatas es batu dan diisi susu.
Bisa juga dengan menjadi atlet ‘kajajaden’, dengan kesibukan di hari biasa yang tidak ada habisnya, biasanya orang jarang mempunyai waktu untuk berolahraga. Bisa mengawali pagi dengan lari keliling komplek atau ‘work out’ dan ‘body building’ di teras.
Bukan tidak mungkin, setelah pandemi ini reda, anda bisa keluar rumah dengan tubuh idaman yang anda bentuk selama karantina.
Anda juga bisa membaca buku-buku anda yang belum sempat dibaca, sekarang ada banyak waktu.
Lebih jauh anda bisa menghasilkan tulisan dari buku yang anda baca.
Bisa berupa resensi, rangkuman, analisis ataupun review. Kegiatan membaca dan menulis merupakan aktivitas yang bisa mengasah kemampuan otak, juga menambah wawasan.
Bagi agamawan, bisa kiranya dengan membaca kitab suci, bagi Muslim punya banyak kesempatan mengkhatamkan Al-Quran atau mencoba menghapal surat untuk persiapan bulan Suci Ramadhan.
Aktivitas ini selain mendekatkan diri dengan Tuhan juga bisa membantu dengan mendoakan agar pandemi ini segera reda.
Bisa juga bereksperimen dengan masakan atau kuliner, bisa membuat resep baru atau mempraktikan resep keluarga dan memasak bersama anggota keluarga.
Bagi yang ingin belajar alat musik, tapi tidak pernah punya waktu, inilah kesempatanmu, tidak ada guru masih bisa melihat youtube tutorial.
Bagi yang tertarik dengan filsafat bisa mulai merenung tentang peradaban atau tentang apapun karena sejatinya peradaban dibangun di atas waktu luang.
Bagi yang mempunyai jiwa bisnis, mulai menggunakan e-commerence dan mengembangkan bisnis dari rumah.
Maka jangan merecoki tenaga medis dan pemerintah yang sedang bekerja.
Jadi jangan tidur saja meratapi kesedihan atau nekat keluar rumah untuk aktivitas yang tidak perlu-perlu amat.
Mari tetap di rumah dan produktif. Kita ikut berperan membantu tenaga medis dan pemerintah dengan tetap di rumah. Kita berperan untuk diri kita sendiri dengan melakukan aktivitas yang bermanfaat untuk mengembangkan diri, serta menambah koleksi ‘skillset’ untuk meningkatkan daya saing.
Jadi mari tetap di rumah dan produktif.
KitaBerperan
Bandung, Minggu, 267 April 2020
-Rizal CJI
No Responses