banner 728x90

Apakah Negara atau ‘State’ Masih Perlu ?

Apakah Negara atau ‘State’ Masih Perlu ?

Serangan wabah Virus Corona yang meluluh lantakkan seluruh penjuru dunia tanpa kecuali telah merubah segalanya.

Masihkah kita butuh negara hari ini ?

Hari ini negara masyarakat dan seluruh penduduk dunia yang masih hidup sudah tidak lagi memperdulikan apakah pemerintahan mereka masih ada atau sudah tiada.

Baru pertama terjadi dalam sejarah, hari ini peran negara dan pemerintah resmi dan formal sudah tidak mereka perlukan lagi.
Bahasa semua orang se dunia sama yaitu

Apakah bisa selamatkan nyawa saya (kami) ?

Pertentangan antara pemerintah dan warga negaranya dimanapun pada dasarnya sama yaitu bukan urusan membangkang atau menurut.

[ kecuali sebagian orang yang niat dasarnya keukeuh ingin berbuat kerusakan, kerusuhan dan teror dimanapun ]

Semuanya demi satu alasan yaitu saya (kami) harus terus hidup.
Cari makan dan nafkah untuk keluarga.

Jadi, sebenarnya sangat sederhana sekali mengatasi berbagai masalah dan kemelut yang ada terutama sa’at ini.

Apakah Presiden bersama para Menteri, Gubernur, Bupati dan Walikota, TNI/Tentara dan Polri/Polisi dan DPR-DPR-DPD-MPR RI masih berguna dan bermanfa’at ?

Bersyukur Presiden Jokowi mengeluarkan aturan supaya semua kantor pemerintahan pusat sampai daerah tutup, setidaknya berhenti beroperasi sampai batas waktu yang tidak bisa mereka tentukan.

[ sangat tepat karena para ASN/PNS, TNI dan Polri, terutama gedung pemerintahan adalah pengguna anggaran paling besar dari APBN ]

Kita semua sadar dan harus sadar bahwa sebenarnya bangsa Indonesia tidak butuh
Gedung Pemerintahan/Perkantoran dari pusat sampai daerah, Gedung Sekolah dan Kampus Megah, Kantor TNI dan Polri, Gedung BUMN, Bank dan seterusnya.

Bahkan Masjid dan Musholla, Gereja, Vihara, Kuil dan Pura juga tidak perlu.
Toh semuanya bisa dan harus (untuk sekarang ini) dilakukan di rumah masing-masing.

Virus Corona telah berhasil dan sukses dengan gemilang mengubah dan merontokkan semua kesombongan pemerintah dan penguasa sipil dan militer plus polisi di seluruh dunia, tak terkecuali di negara Indonesia.

Bayangkan !
Lahir ke dunia harus bayar, masuk play grup atau taman kanak-kanak harus bayar, masuk sekolah dasar – menengah harus bayar tanpa kecuali baik masyarakat mampu/kaya dan miskin sama saja.
Bayar aman dan berani nunggak apalagi ngelawan harus menanggung resiko ditagih dan diintimidasi.

Masuk perguruan tinggi wajib bayar, kalau tidak punya uang jadi pengangguran saja.

Setelah lulus sekolah dan kuliah pun ternyata harus bayar juga.
Jadi PNS/ASN, TNI/Tentara dan Polri/Polisi harus bayar plus nyogok.

Begitu pun jadi pejabat pada lingkungan pemerintahan dari pusat sampai daerah harus setoran dan bayar.
Pra bayar atau Pasca bayar setelah jadi pejabat itu pilihan.

Alhamdulillaah, hari ini semua itu sudah tidak ada harganya lagi.

Masyarakat dan seluruh penduduk se dunia sudah pada satu pemahaman dan kesepakatan bersama bahwa

Siapapun presidennya dan ideologinya
mau komunis, liberalis, sosialis, atheis, agamis (Hindu, Budha, Kong Khu Chu, Tao, Kristen, Yahudi dan Muslim/Islam).
Apapun bentuk negaranya
mau kerajaan, republik, kekaisaran, emir, united state, persemakmuran dan sebagainya.

Semuanya sudah tidak penting lagi.

Hari ini yang paling penting dan semua orang se dunia butuhkan adalah

Presiden & Raja & Emir & Perdana Menteri & Kaisar & Kanselir yang bisa dan mampu

Memberi Makan Seluruh Warga Negara dan Menjamin Hidup dan Nyawanya Selamat !

[ fakta Masjid Al Harom dan Nabawi Tutup, Gereja Tutup, Kuil, Pura dan Vihara Tutup ]

Bandung, Minggu, 12 April 2020

Muhammad Zaki Mubarrok
Citizen Journalism Interdependen
UTeuK InterD

banner 468x60

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan