banner 728x90

Kuliah Online, Efektifkah ?

Kuliah Online, Efektifkah ?

Belakangan ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan kebijakan untuk meniadakan pembelajaran secara ‘offline’ atau tatap muka langsung akibat pandemik serangan covid-19. Sebagai gantinya, setiap institusi pendidikan wajib untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran secara daring atau online.

Demikian pula dengan tugas, laporan project, laporan PKL, skripsi dan lain-lain juga dilaksanakan secara daring. Ini juga berlaku kepada institusi pendidikan setingkat SD sampai SMA.

Lalu, efektifkah ?

Mari kita bedah !

  1. Yang namanya kuliah online, jelas membutuhkan kuota internet cukup banyak. Tidak semua kampus memberikan fasilitas kuota (gratis) kepada mahasiswanya.
  2. Tergantung jaringan. Ketika jaringan bagus, maka kuliah online bisa berjalan lancar. Sayangnya, tidak semua jaringan operator seluler bagus.
  3. Penyampaian ilmu yang akan disampaikan oleh dosen cukup terbatas. Ini dikarenakan jika dilaksanakan pada aplikasi berbasis ‘chat’ seperti ‘whatsapp’ dosen harus mengetik terlebih dahulu atau voice not bisa juga dengan hanya mengirim file materinya saja dan ketika ada yang bertanya juga demikian halnya sama, jawabannya terbatas.
    Beda jika dibandingkan di kelas, akan lebih jelas tentunya.
  4. Pengiriman tugas secara online.
    Biasanya dilakukan via email, website virtual learning dsb. Namun, masalah muncul ketika jaringan tidak bagus, maka tugas yang harusnya bisa di kirim menjadi tidak bisa dikirim. Bisa jadi, melewati deadline. Dan tentu ini akan merugikan mahasiswa.
  5. Pengiriman laporan project, PKL dan Skripsi. Sama halnya pengiriman tugas online. Tetapi ini lebih berisiko. Jika tidak terkirim juga dikarenakan jaringan, mahasiswanya lebih rugi.
  6. Pemaparan tugas.
    Banyak sekali tugas yang diberikan dosen ketika mulai adanya kuliah online ini. Adapula mahasiswa yang tidak paham mengenai tugas yang diberikan.
    Ini akibat saking banyaknya tugas online dan pemaparan penjelasan yang dilakukan oleh dosen hanya singkat saja. Beda jika dilakukan secara ‘offline’ di kelas.
  7. Pemaparan presentasi secara online.
    Banyak media yang bisa kita gunakan untuk melakukan pemaparan presentasi secara online. Salah satunya aplikasi zoom, google hangouts dan whatsapp. Namun, tahukah anda berdasarkan artikel yang saya baca ada beberapa aplikasi yang berbahaya bisa menyebarkan informasi pribadi kepada khalayak publik. Maka, ketika ini terjadi bisa merugikan mahasiswa dan dosen itu sendiri.
    Selain itu, pengalaman pengaruh kualitas jaringan juga harus diperhatikan. Jika tidak, pemaparan akan terputus-putus dan itu bisa mempengaruhi penilaian presentasi.

Yang dirugikan siapa ?

Lagi-lagi mahasiswa.

  1. Tidak semua bisa dilakukan dengan online. Praktikum misalnya, yang namanya praktek juga harus mendapatkan penjelasan yang maksimal dari dosen.

Seperti yang sudah saya paparkan sebelumnya, jika adanya gangguan dari operator seluler bisa berakibat fatal. Yang ada, mahasiswa bisa jadi semakin tidak paham dengan ilmu praktikum yang diberikan.

  1. Sidang online.
    Ini sistem baru yang juga akan saya hadapi nanti di laporan project. Sayangnya, jika kita lihat penjelasan saya di atas tidak semua jaringan operator seluler bagus. Bisa jadi hal fatal yang terjadi adalah adanya koneksi buruk yang bisa mempengaruhi kualitas pemaparan sidang sehingga juga mempengaruhi penilaian.

Itu adalah beberapa dari sekian banyak negatif dari pelaksanaan kuliah secara daring atau online. Tentu, efektif atau tidaknya itu bergantung sejauh mana kuliah online bisa berjalan dengan baik dan lancar, juga bergantung kepada kualitas jaringan operator selulernya.

Jadi, menurut anda bagaimana ?

Efektif atau tidak efektif ?

Jombang, Minggu, 5 April 2020

Manda CJI

banner 468x60

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan