banner 728x90

“Sejarah Selalu Berulang !”

“Sejarah Selalu Berulang !”

Pada hari Senin tanggal 23 Maret 2020 pukul 23.30, saya menonton film ‘Da Vinci Code’ besutan sutradara Ron Howard, diadaptasi dari novel dengan judul serupa karya Dan Brown secara daring di Jl. Karangsari no. 4 Cibeureum.

Film tersebut menceritakan tentang Prof. Robert Langdon, seorang ahli simbologi dari Universitas Harvard yang diperankan oleh Tom Hanks. Dia terlibat dalam pencarian artefak kuno pusaka Cawan Suci atau ‘Holy Grail’ dari Perjamuan Terakhir.

Di film tersebut, ada suatu golongan yang percaya bahwa Cawan Suci merupakan sumber kekuatan Tuhan di bumi. Cawan Suci/Holy Grail merupakan suatu pusaka yang maha dahsyat yang orang-orang rela mengorbankan apapun untuk mendapatkannya.

Jalan menuju Cawan Suci ini sangat rumit dan sulit, dipemuhi oleh teka teki dan puzzle tingkat tinggi yang terdiri dari anagram untuk mencapainya.

Salah satu kalimat yang saya sukai adalah
“Legenda akan menunjukan dirinya ketika keturunannya menunjukan dirinya.” Mungkin saja legenda kejayaan bangsa Sunda akan terlihat/nampak ketika keturunannya menunjukan dirinya. Bangsa Sunda mempunyai cerita Per-Cenah-an bahwa pernah memiliki kejayaan, mempunyai kekayaan dan pangan yang melimpah.

Pertanyaan, berapa banyak orang yang percaya dan meyakini kejayaan tersebut ?

Keturunan-keturunan Sunda atau minimal orang yang mengaku sebagai Urang Sunda baik secara ‘ius soli’ atau ‘ius sanguinis’,
[ secara biologis atau ideologis ]
seberapa bangga mereka menjadi Urang Sunda ?

Mungkin ini menjelaskan mengapa kejayaan Bangsa Sunda hanya menjadi Per’Cenah-an.

Biasanya setiap cerita kejayaan berhubungan dengan sejarah. Hampir semua orang membenci pelajaran sejarah, terutama sejarah pribadi dan keluarganya.
Banyak hal yang tidak ingin diingat dari sejarah dan lagi ditambah faktor demografi bahwa generasi saya, generasi milenial adalah generasi ahistoris, generasi yang acuh terhadap sejarah. Padahal kunci dan bukti dari suatu kejayaan terletak pada sejarah.

Berbicara tentang sejarah, mengingatkan saya akan organisasi yang saya ikuti, Citizen Journalism Interdependen (CJI). Organisasi ini mempunyai sejarah pendirian pada tanggal 24 Maret 2015.

Saya baru bergabung pada 2018, sehingga tidak mengawal perjalanan CJI dari awal, dari cerita antar anggota, saya mengetahui bahwa CJI memiliki sejarah pencapaian yang luar biasa, dipercaya (diundang) untuk melakukan FGD di Istana Negara (SekNeg) dua kali, menyelenggarakan acara dengan narasumber lintas disiplin, terdaftar di Pokja Edukasi Sosialisasi Program Citarum Harum, memperjuangkan KIP dan PIP di Bandung Raya.

Sayang seribu sayang, saya tidak mengalami, tetapi saya bisa mempercayainya sebab ada bukti sejarah dan artefak yang mendukung.

Jadi, kapankah kiranya kejayaan CJI bisa berulang ?

“Legenda akan menunjukan dirinya ketika keturunannya menunjukan dirinya.”

Bandung, Selasa, 24 Maret 2020

~Rizal CJI

banner 468x60

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan