Ada yang asing dengan teh manis ?


Ya, orang Indonesia sudah pasti kenal dengan teh manis, terutama yang berdiam di pulau Jawa.
Teh manis biasanya menjadi andalan untuk menyuguhi tamu yang bertandang ke rumah, meskipun tidak jarang kopi instan juga biasa digunakan.
Apakah aktivitas minum teh merupakan aktivitas sosial ?
Bisa iya bisa tidak, cenderung ke tidak.
Bagi rakyat Inggris, budaya minum teh adalah aktivitas sosial yang membudaya, bahkan ada jam khusus dan aturan khusus dalam pelaksanaanya. Acara minum teh di Inggris dinamakan ‘Royale Tea’, tradisi minum teh yang diawali dengan ‘champagne’ di awal dan diakhiri dengan sajian sherry pada akhir minum teh.
Ada beberapa etika yang harus dita’ati sa’at ‘Royale Tea’. Pertama para peminum teh harus mengenakan pakaian yang sopan, lalu ada aturan dalam memasukan gula dan mengaduk teh. Terakhir, minum dengan etika, tidak boleh terburu-buru atau menghabiskan langsung segelas teh.
Selain itu, dilarang mencelupkan biskuit ke dalam gelas teh dan tidak boleh mengangkat jari kelingking saat meminum teh.
Budaya minum teh di Inggris dipopulerkan oleh Raja Charles II dan isterinya Catherine yang merupakan pecandu teh. Catherine merupakan putri asal Portugis dimana kala itu Portugis merupakan supplier utama teh di Eropa.
[ darimana Portugis dapat bahan baku teh yang merupakan jenis tempah ?
Tidak lain dan tidak bukan hanya dari Nusantara ]
Budaya minum teh digunakan Pangeran Charles II dalam menjamu para bangsawan di Inggris dan ternyata para bangsawan Inggris menyukainya. Ini membuat permintaan teh di Inggris meningkat.
Salah satu Negara di Eropa yang berbisnis komoditas teh adalah Belanda. Mereka memiliki kebun teh di negara jajahannya di kala itu, Indonesia.
Daerah di Indonesia yang terkenal akan kemahsyuran tehnya adalah Jawa Barat/ Priangan.
Jawa Barat sejak abad ke 17 memiliki perkebunan teh. Kala itu, Jawa Barat memiliki nama “Preanger” dan Belanda penguasa perkebunan di Jawa Barat dinamakan ‘Preanger Planters’.
Salah satu orang Belanda yang berbisnis komoditas teh adalah Karel Albert Rudolf Bosscha, dia seorang astronom. Dia memiliki kebun teh Malabar, Pangalengan.
Bosscha mendirikan perkebunan teh Malabar lengkap dengan pabrik pengolahannya. Hasil produksinya dapat bersaing dengan teh dari China di kala itu.
Saat ini, perkebunan teh ini dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan beberapa areanya sudah menjadi tempat wisata.
Teh sendiri, masih dapat dinikmati di Indonesia. Hal mendasar yang membedakannya adalah di Indonesia minum teh ya minum teh aja, tidak ada ritus atau aturan yang harus dipenuhi seperti budaya Eropa. Bahkan dalam membeli makanan, biasanya sering diberi bonus teh tawar bagi konsumen yang makan di tempat.
Jadi, sudahkah ngeteh hari ini ?
Bandung, Minggu, 22 Maret 2020
~Rizal CJI
No Responses