Hulu, Tengah dan Hilir Ketahanan Tubuh Hingga Ketahanan Pangan Menuju Ketahanan Nasional


Ada apa dengan hulu ?
Waktu kecil sangat sering sekali kita mendengar ujaran atau ungkapan,
“Hulu na botak euy !”
“Eh, hulu na pitak !”
atau lebih ekstrim lagi,
“Ku aing didagor hulu sia teh !”
Hulu dalam ba(ha)sa Sunda berarti kepala, bagian tubuh manusia paling atas.
[ dimanakah letak hulu virus corona ? ]
Kemudian dalam ungkapan bahasa Indonesia sering kita dengar kata atau kalimat,
“Hilir mudik !”
sebuah gambaran situasi bagaimana ramainya orang pada satu waktu dan tempat tertentu.
[ pernahkah kita dengar “Hulu Mudik” atau “Tengah Mudik” ? ]
Artinya kata atau gabungan kata yang paling pas dan cocok untuk menggambarkan situasi yang sangat ramai sekali yaitu “hilir mudik”.
Hal ini menggambarkan dan menegaskan pada kita bahwa apapun kejadian atau peristiwa yang tengah melanda yang paling ramai dan terkena dampaknya secara luas pasti bagian hilir.
Dalam sistem kenegaraan dan pemerintahan tentu saja yang termaktub bagian hilir itu adalah rakyat atau masyarakat.
Hulu terwakili oleh pemerintah pusat mulai Presiden, Menteri dan para ASN pusat.
Tengah terwakili oleh pemerintah daerah provinsi dan kota.kabupaten.
Gubernur, Pangdam, Kapolda, Bupati dan Walikota.
Seperti sa’at ini negara Indonesia dan dunia sedang dilanda oleh mewabahnya penyebaran virus corona yang sedang masiv bergerak dan menyerang.
Jadi sangat tepat kita sebut atau istilahkan dengan
“Hilir mudiknya virus corona di Indonesia dan Dunia.”
[ nanti saya tulis khusus tentang “Hilir mudiknya… ]
Sekarang mari kita bicara tentang Ketahanan Tubuh dan Ketahanan Pangan, dua hal yang terkait satu sama lain.
Jadi berbicara tentang Ketahanan Nasional wajib terlebih dahulu membahas detail kedua ketahanan tersebut.
Ketahanan Tubuh
Semua orang sering bicara tentang ini, apalagi sekarang istilah ini paling populer karena anti virus corona yang utama adalah Ketahanan Tubuh atau Kekebalan Tubuh atau Daya Tahan Tubuh.
Namun ada yang tidak tersentuh sama sekali, padahal hal ini paling penting yaitu
Bagaimana ketahanan/kekebalan/sistem imunitas tubuh seseorang bisa kuat, meningkat dan bertahan dalam tubuh ?
Jalannya cuma satu (tidak bisa ditawar) yaitu harus ada asupan makanan/minuman (pangan) yang bergizi dan bervitamin yang masuk ke dalam tubuh.
Siapakah orang atau lembaga/institusi yang serius dan konsisten menangani masalah makanan/minuman (pangan) ini ?
Presiden, Menteri, Gubernur, Bupati dan Walikota, anggota DPR/DPD/MPR RI dan DPRD silih berganti sepanjang waktu kapanpun sesuai kebutuhan (politik).
Tapi, orang atau kelompok yang serius dan konsisten menangani masalah pangan yang sangat jarang pemerintah sentuh adalah Para Petani dan Nelayan terutama masalah nasib kehidupan mereka.
Justru yang paling ramai baik oleh pemerintah maupun masyarakat sentuh dan tangani adalah bagian hilir pangan yaitu pasar dan mall termasuk mini market.
Apakah bisa berlangsung ‘hilir mudik’nya pangan pada masyarakat tanpa adanya para petani dan nelayan ?
Hidupkah pasar tradisional dan moderen, supermarket dan minimarket, industri pangan, toko dan warung tanpa para petani dan nelayan ?
Bisakah tercipta Ketahanan Nasional dan Ketahanan Pangan tanpa adanya para petani dan nelayan ?
Sudah cinta dan benar-benar cintakah para pemimpin, generasi muda dan masyarakat pada sektor pertanian (petani) dan kelautan (nelayan) ?
Bandung, Jum’at, 20 Maret 2020
Muhammad Zaki Mubarrok
Citizen Journalism Interdependen
No Responses