banner 728x90

Mengenang Nh. Dini : Induk Novelis Perempuan Indonesia

Mengenang Nh. Dini : Induk Novelis Perempuan Indonesia

Oleh : Irvan Achmad Fadilah

Siapa yang tidak kenal dengan karakter kuning dalam film Despicable Me (2010) dan Despicable Me 2 (2013) yaitu Minions yang lucu nan menggemaskan ?

Saya rasa bagi generasi Y maupun Z, karakter dan film ini tentu tak asing di mata mereka. Kita tahu bahwa film ini bukan buatan Indonesia melainkan film barat, tetapi saya merasakan adanya kebanggaan saat menonton film ini.

Mengapa ?

Jika kita seorang apresiator yang baik, maka kita akan mengenali siapa sutradara film ini, yaitu Pierre Coffin. Jika hanya sekilas, kita bisa menebak bahwa nama ini hanyalah nama seorang sutradara asal Prancis, tetapi jika kita cari nama tersebut di internet, maka akan muncul nama lengkapnya yaitu Pierre Louis Padang Coffin.
Terdapat kata Padang yang mana kata ini adalah sebuah kota di pulau Sumatera, Indonesia.

Mengapa seorang warga Prancis mempunyai nama yang berbau Indonesia ?

Tak disangka, ternyata sutradara ini adalah putra dari sastrawan perempuan Indonesia yang melegenda, yaitu Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin atau lebih populer dengan nama NH. Dini. Ia dipersunting oleh diplomat asal Prancis, Yves Coffin pada saat bertugas di Indonesia tahun 1960.

Fakta yang menarik bukan ?

NH. Dini adalah perempuan yang hanya berulang tahun sekali dalam empat tahun karena lahir pada tahun kabisat. Ia lahir pada 29 Februari 1936 di Semarang, Jawa Tengah.
Google pun merayakan kelahiran NH. Dini dengan sebuah animasi bergambar dirinya sedang menulis pada beberapa kertas. Itu menandakan bahwa NH. Dini bukanlah sastrawan ecek-ecek.

Banyak penghargaan yang ia dapat atas dunia yang digelutinya, antara lain penghargaan ‘SEA Write Award’ dalam bidang sastra dari pemerintah Thailand, penghargaan ‘Prix de la Francophine’ pada 2007, pemenang Achmad Bakrie Award pada tahun 2011 dan masih banyak lagi.
NH. Dini termasuk sastrawan yang produktif. Karyanya kurang lebih berjumlah 26 dan belum termasuk karya terjemahannya.

Karya tersebut antara lain Sebuah Lorong di Kotaku (1976), Padang Ilalang di Belakang Rumah (1978), Langit dan Bumi Sahabat Kami (1979), Sekayu (1981), Kuncup Berseri (1982), Kemayoran (2000), Jepun Negerinya Hiroko (2000), Dari Parangakik ke Kampuchea (2003), dan masih banyak lagi.
Tetapi menurut NH. Dini, prodkutivitasnya dalam menulis termasuk lambat. Hal ini berkaitan dengan apa yang dimaksud oleh Virginia Woolf mengenai “ruang” untuk menulis.

Secara sederhana, peranan perempuan dan laki-laki di Indonesia yang mana masih kental dengan budaya patriarki, terdapat perbedaan.
Perempuan, khususnya seseorang yang sudah berumah tangga, merupakan individu yang dimiliki secara kolektif. Perempuan bukanlah milik dirinya sendiri, melainkan milik suaminya, anak-anaknya yang seolah-olah mempunyai hak untuk mengiterupsi apa yang dilakukan oleh perempuan dan mau tidak mau, perempuan wajib memenuhinya.

Hal ini membuat “ruang pribadi” NH. Dini menjadi sangat terbatas karena proses kreatif menulis butuh waktu, tenaga dan mengkontemplasikan ide-idenya.

Bayangkan jika NH. Dini seorang lelaki, berapa banyak karya yang akan dihasilkannya ?

Karya yang ia tulis tidak jauh dari tema-tema femenisme dan perlawanan terhadap patriarki. Bisa dibilang bahwa NH. Dini ialah “Induk Novelis Perempuan Indonesia” seperti kata Linda Sarmili,
“Tak pelak lagi, NH. Dini menjadi induk dari novel-novel populer yang ditulis pengarang perempuan, juga menjadi pendahulu bagi karya sejumlah penulis-perempuan yang sejak akhir 1990-an mendorong lebih jauh lagi feminism ke arah pengungkapan seks dan seksualitas.”

Mungkin perempuan-perempuan yang dimaksud ialah Ayu Utami, Djenar Maesa Ayu, Oka Rusmini dan yang lainnya. Sayangnya, pada hari Selasa, 4 Desember 2018, NH. Dini meninggal dalam kecelakaan mobil. Meskipun raganya telah tiada, perjuangan dan pemikiran-pemikirannya akan terus hidup dan terus eksis.

Seperti kata Wiji Thukul, “aku akan tetap ada dan berlipat ganda !”.

Bandung, Sabtu, 29 Februari 2020

Irvan CJI

banner 468x60

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan