Deklarasi Bandung Rumah Bersama

Rumah, pepatah barat pernah bilang “You can buy a house, but you can’t buy a home”. Dalam terjemahan biasa, dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, baik ‘house’ ataupun ‘home’ merujuk kepada kata “Rumah”. Tapi dari segi makna, ada perbedaan antara ‘house’ dan ‘home’.
‘House’ merupakan sebuah struktur bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan tempat bernaung. Sedangkan ‘home’ adalah tempat dimana orang tinggal dan merasa layak, berhak dan nyaman berada di sana. Jadi meskipun bisa membeli rumah/’house’ (bangunan fisik) belum tentu bisa memiliki “home/feels like home’ yang membuat orang bisa merasa layak, berhak dan nyaman untuk berada disana.
[ sering kita dengar ‘homesick’ bukan ‘housesick’ ]
Pada tanggal 15 Februari 2020, Pemerintah Kota Bandung menggelar Deklarasi Rumah Bersama di areal Jl Asia Afrika, tepat di depan Gedung Merdeka.
Sejumlah ruas jalan ditutup dalam penyelenggaraan deklarasi ini. Mang Oded memimpin deklarasi ini, “Di sini, Kota Bandung adalah rumah bersama. Rumah dari berbagai agama, suku dan budaya yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Acara ini diselenggarakan untuk mendeklarasikan bahwa Kota Bandung merupakan kota yang rukun terlepas dari berbagai keragaman baik suku, ras, agama dan budaya warga yang tingggal di Kota Bandung. Hal ini menegaskan bahwa Bandung adalah ‘Home’, orang bisa merasa layak, berhak hidup dan nyaman berada di Kota Bandung.
Selain deklarasi, acara ini juga dimeriahkan dengan Parade Akbar yang berlangsung di kawasan Jl Asia Afrika. Parade ini menampilkan beragam kesenian dan budaya, ada Tarian Barongsai, Marching Band, Tarian Barong, Pencak Silat dan berbagai penampilan keren yang ditampilkan oleh berbagai kampung toleransi, komunitas dan ummat lintas agama. Hal ini merupakan kegiatan hiburan yang positif bagi warga Bandung. Warga bisa menikmati akhir pekan dengan kebersamaan dengan sesama warga Bandung menonton Parade dengan performance yang kece (keren). Dan larut dalam keberagaman dan toleransi antar warga Bandung.
Ada hal yang menarik, di acara Bandung Rumah Bersama, terlihat sosok Heru Joko, beliau adalah Presiden Viking, supporter klub sepak Bola asal Bandung “Persib” Bandung. Saya berkesempatan untuk bersalaman dan disuruh pang moto keun dia di Jalan Braga dengan latar gedung Vintage dengan gaya Art Deco jaman Belanda.
Jadi, intinya Bandung adalah rumah (secara fisik dan bangunan) dan di Bandung saya merasa ada di rumah. Meski dengan kemacetan jalannya, kepadatan kotanya dan cuacanya.
Saya selalu merasa ‘Feels Like Home’ di Bandung.
Saya merasa layak, berhak dan nyaman berasa di Bandung (Padahal rumah saya di Cimahi).
Bandung, Minggu, 16 Februari 2020
-Rizal CJI

No Responses