banner 728x90

Ke’arifan Lokal, Air Dijadikan Tamu ! Ke’arifan Modern/Digital, Air Dijadikan Musuh dan Teroris !

Ke’arifan Lokal, Air Dijadikan Tamu ! Ke’arifan Modern/Digital, Air Dijadikan Musuh dan Teroris !

Tamu itu Air
Sepuh kapungkur, orang tua zaman baheula sangat memulyakan dan menghornati air, diperlakukan sebagai ‘Tamu’ yang wajib ditata dan dijamu.

Maka tidak heran, air di sebagai diberi ruang hidup, tidak ada satu bangunan pun yang dibuat di bantaran/pinggir sungai.
Bantaran/pinggir/sempadan Sungai hanya dibiarkan kosong dan ditanami pohon dan tanaman.
Sehingga bila air sedang melimpah karena hujan, tidak menimbulkan banjir yang membahayakan manusia dan binatang, karena air sudah disiapkan tempatnya.

Ada ranca, ada situ dan ada leuwi.
Semuanya tempat untuk memuliakan air supaya bisa berdiam dalam waktu yang lama.

Musuh dan Tetoris itu Air
Orang moderen, apalagi di zaman digital/virtual sama sekali tidak pernah bisa dan mau menghargai dan memuliyakan air.

Arsitektur modern hanya memperlakukan air sebagai musuh dan teroris yang harus segera dihilangkan dan dijauhkan dari kehidupan manusia.

Wawasan dan pengetahuan bahwa 70% tubuh manusia berasal dari unsur air hanya cukup diketahui dan dipelajari di bangku sekolah dan kuliah saja.

Sungai besar dan kecil, anak dan cucu serta cicit sungai, parit dan selokan semua sengaja dibeton dan disemen supaya air cepat pergi meninggalkan lokasi.
Lebih cepat pergi dan hilang lebih baik.

Bukit dan pegunungan dicor, dibeton dan disemen sehingga tidak ada lagi ruang (media) untuk air bisa masuk dan diam dalam tanah.
Semua diusir tidak boleh diam walau hanya sebentar.

Akibatnya, air lari dengan cepat dan kencang meninggalkan Bukit dan Gunung ke daerah yang lebih rendah.

Banjir adalah sebuah keharusan dan keniscayaan.

Setelah lapisan bumi dan tanah dipenuhi beton, semen dan aspal.
Selanjutnya pohon-pohon besar dan kuat semua ditebang dan dimusnahkan.
Diganti oleh tanaman hias dalam pot.

Itu semua dilegalkan atas nama ‘Pembangunan’ dan ‘Investasi’.

Hari ini, masyarakat kekurangan air bersih untuk diminum dan kehidupan.

Sementara wilayah lain kena banjir dan longsor, karena air diusir dimana-mana.

Air itu sumber kehidupan, harus dijaga dan dimuliakan !

Bandung, Kamis, 16 Januari 2020

Muhammad Zaki Mubarrok
Citizen Journalism Interdependen

banner 468x60

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan