PEMBENTUKAN KARAKTER GENERASI INDONESIA LEWAT KURIKULUM PENDIDIKAN

• 
  Sejak awal tahun Kemerdekaan Indonesia hingga sekarang, pendidikan Indonesia sudah melakukan beberapa perubahan pendidikan melalui kurikulum yang digunakan. Total ada 10 kali perubahan yang telah terjadi, yakni :

1. Rencana Pelajaran 1947
2. Rencana Pelajaran Terurai 1952
3. Rencana Pendidikan 1964
4. Kurikulum 1968
5. Kurikulum 1975
6. Kurikulum 1984
7. Kurikulum 1994
8. Kurikulum berbasis Kompetensi
9. Kurikulum KTSP
10. Kurikulum 2013

Namun, mari kita bedah kembali.
Apakah kurikulum diatas benar-benar bisa menciptakan generasi yang diinginkan ?

1. Kurikulum Pelajaran
Ada 2 sistem pendidikan yang diterapkan saat itu yakni sistem pendidikan Islam dan sistem pendidikan Belanda. Untuk sistem pendidikan Belanda sendiri sifatnya (sangat) diskriminatif. Namun, sifatnya berubah dari orientasi pendidikan Belanda (penjajahan) ke kepentingan pendidikan Nasional (kemerdekaan).

Jadi, sekalipun pendidikan dengan sistem Belanda (Barat) diskriminatif, namun sepertinya akan berubah secara perlahan dari sistem pendidikan Belanda ke Nasional, sehingga dapat mengubah pola bentuk generasi di zaman itu.

2. Rencana Pelajaran 1952
Kurikulum ini mengajarkan kepada generasi Indonesia agar mempelajari kehidupan sehari-hari dengan mengajarkan keterampilan, pertanian, pertukangan dan perikanan tujuannya agar bisa langsung bekerja.

Orientasi ini hampir mirip dengan pola perubahan pendidikan yang bakal terjadi di Indonesia saat ini yang bertujuan agar siap kerja sesuai kebutuhan Industri sekarang ini.

3. Kurikulum Rencana Pendidikan 1964
Kurikulum di zaman ini bertujuan untuk menciptakan generasi yang memiliki pengetahuan akademik.
Pembekalan dimulai sejak jenjang SD yang menitikberatkan pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya dan moral yang kemudian dikenal dengan pancawardhana.

4. Kurikulum 1968
Perubahan orientasi terjadi pada kurikulum 1968 ýaitu dari pancawardhana menjadi pembinaan jiwa Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.

Kurikulum ini merupakan perwujudan perubahan dari pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.

5. Kurikulum 1975
Tujuan kurikulum ini adalah untuk mengerti setiap pelajaran memiliki arti dan peranan yang menunjang kepada tercapainya tujuan-tujuan integratif, menganut pendidikan (menerapkan) sistem instruksional dan mempengaruhi daya respon jawab siswa.

6. Kurikulum 1984
Pada kurikulum kali ini, adanya pengadaan program studi baru seperti SMA untuk memenuhi kebutuhan perkembangan lapangan kerja.

7. Kurikulum 1994
Pembelajaran materi yang cukup padat, mempunyai sifat populis yaitu memberlakukan satu sistem kurikulum inti untuk semua siswa di seluruh Indonesia, guru dituntut untuk mengajak siswa aktif dalam proses belajar dan lebih ke pemecahan setiap masalah oleh siswa.
Dikenal dengan istilah CBSA, Cara Belajar Siswa Aktif.

8. Kurikulum KTSP
Dalam kurikulum ini, mementingkan siswa dalam pengembangan kompetensi yang mengandung beberapa aspek yaitu knowledge, understanding, skill, value, attitude dan interest.

Diharapkan siswa memahami, menguasai dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

9. Kurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum ini sama dengan KTSP

10. Kurikulum 2013
Kurikulum yang sering disebut dengan K13 ini menekankan kepada siswa untuk selalu siap berkompetensi dan bersaing di era sekarang serta menekankan kepada siswa mengenai budaya-budaya di Indonesia seperti mengenakan pakaian adat di sekolah dsb, serta adanya perbaikan moral seperti wajib menyanyikan lagu kebangsaan dan lagu daerah.

Jadi, secara keseluruhan kurikulum Indonesia dari awal Kemerdekaan mempunyai tujuan yang sama tentang bagaimana caranya membentuk generasi yang mempunyai skill, knowledge dan moral (kuat) sesuai kebutuhan dan perkembangan zaman hingga saat ini, sehingga akan terus menciptakan generasi yang dibutuhkan.

Sebelum saya akhiri, mari kita terus gaungkan slogan yang selama ini melekat di hati siswa yakni
INDONESIA BISA !!

Bandung, Rabu, 15 Januari 2020

By Manda CJI