Pasar Kaget Rusunawa Pharmindo Cimahi

Belanja, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah uang yang diperlukan untuk suatu keperluan, sedangkan berbelanja adalah aktivitas membeli suatu barang atau jasa karena suatu keperluan.
Warga Negara Indonesia mempunyai karakter yang senang berbelanja, baik berbelanja di pusat perbelanjaan (modern) sejenis mall hingga pasar kaget yang hadir pada setiap hari minggu pagi. Karakter ini yang menyebabkan di banyak tempat, asalkan mempunyai lahan terbuka bisa menjadi tempat perbelanjaan di Indonesia. Mau sepadat apapun tempatnya, sesempit apapun tempatnya, dimana ada banyak penjual disitu ramai, disitu ada keramaian disana ada banyak penjual, ya entahlah mana yang paling dahulu mempengaruhi yang mana, hingga saat ini belum bisa saya jawab.
‘Pasar Kaget’ Minggu pagi sering terjadi di beberapa tempat di Indonesia, biasanya berbarengan dengan kegiatan ‘Car Free Day’. ‘Car Free Day’ merupakan kegiatan kampanye untuk mengurangi pencemaran udara yang diakibatkan oleh emisi asap dari kendaraan bermotor. Hal ini dilakukan dengan cara mengajak masyarakat untuk menghindari penggunaan kendaraan bermotor di suatu kawasan. Di kawasan tersebut masyarakat bisa berjalan kaki, bersepeda atau berolah raga.
*’Car Free Day’* kali pertama dilaksanakan di Belanda pada tanggal *25 November 1956* setiap hari Minggu. Saat ini banyak tempat di dunia mulai menerapkan ‘Car Free Day’, terutama di Indonesia setiap Minggu pagi.
‘Car Free Day’ di Indonesia dijalankan di banyak kota dan kabupaten, salah satunya di Kota Bandung di Jl Ir. H. Djuanda alias jalan Dago. Disini jalan ditutup dan masyarakat bisa berolahraga di jalan raya. Sayang di era milenial banyak orang yang ke ‘Car Free Day’ demi kebutuhan “insta story” dan eksistensi, tapi yaa tidak masalah, setidaknya mereka bisa berjalan kaki, berolah raga dan menyehatkan diri.
Di belahan Jawa Barat yang lain tepatnya di Kota Cimahi, di Rusunawa Pharmindo, ada kegiatan serupa dengan ‘Car Free Day’, tetapi beda, meskipun dilihat dari sisi manapun lebih mirip pasar kaget.
Pada hari Minggu tanggal 5 Januari 2020 dan di hari Minggu yang lain, di lokasi ini ada banyak aktivitas jual beli oleh masyarakat. Jalan ditutup untuk kendaraan dan masyarakat berjalan kaki di sepanjang jalan Rusunawa Pharmindo. Biasanya orang yang datang berasal dari areal Cijerah, Melong, Ranca Bentang, Kebon Kopi dan sekitarnya. Banyak dari mereka yang datang untuk berolah raga, ada aktivitas senam yang banyak diikuti oleh ibu-ibu.
Hal yang menarik adalah ibu-ibu berolah raga senam hingga berkeringat untuk membakar kalori dan setelahnya langsung berburu sarapan dan jajanan yang berkalori tinggi. Jadi sudah dibakar ditimbun lagi, tetapi selama mereka bahagia melakukannya yaa tidak apa-apa.
Hal ini ibarat siaran televisi pagi hari di Indonesia. Setelah adzan shubuh biasanya televisi menyajikan acara religi dan ceramah keagamaan, lewat jam 6 dilanjut acara gossip.
Ibarat mendengar ceramah tentang ghibah dan tidak boleh membicarakan aib orang lain, dilanjut dengan ngegosip membicarakan kehidupan orang lain (artis terutama).
Selain berolah raga, orang-orang datang ke Rusunawa Pharmindo juga untuk belanja dan jajan. Banyak hal yang bisa ditemukan disini, dari mulai baju, kaos, pakaian dalam, kaos kaki, sprei hingga berbagai macam hasil bumi mulai sayuran, buah-buahan, umbi-umbian hingga kumang (sejenis crustasea).
Berbagai macam jajanan pun dapat ditemukan disini, dari cakue, kue pukis, bakpao, sempol ayam, cilok, cilor hingga es kelapa. Tetapi penjual yang menarik perhatian saya adalah penjual karet gas di dekat masjid Al Falah. Dia sangat hebat mempresentasikan barang dagangannya dengan konsisten berbicara dari pagi hingga menjelang siang, ada yang mendengarkan, banyak pula yang hanya lewat sambil berlalu tanpa mempedulikannya. Saya sendiri belum bisa melakukan hal semacam itu, dibutuhkan mental yang kuat dan diksi yang banyak untuk bisa berbicara selama berjam-jam tanpa henti ( yaa berhenti beberapa kali untuk minum air) secara konsisten.
Berjalan di Pasar Kaget/ Pasar Minggu di Rusunawa Pharmindo cukup menyenangkan, meskipun agak berdesakan, tetapi hampir di setiap meter perjalanan bisa mencium berbagai aroma makanan dari roti yang dipanggang hingga berbagai jajanan yang digoreng (nyengseng mungkin kalo bahasa anak kelas saya) ‘ngahiliwir’ dibawa oleh angin pagi yang berhembus.
Semoga kegiatan ini bisa menjadi tempat yang menyenangkan bagi orang yang ingin berolah raga, dapat memutar roda ekonomi dan mensejahterakan masyarakat.
Ini cerita Minggu pagiku, mana ceritamu ?
Cimahi, Minggu, 5 Januari 2020
-Rizal CJI
No Responses