Harga Sebuah Syurga…

[ sebuah tulisan khusus untuk para *Ibu* dan para anaknya dimanapun…Zaki CJI ]
Sering kita dengar kalimat berteks
“Syurga itu di bawah telapak kaki *Ibu* !”
Timbul beberapa pertanyaan;
” Apa hubungannya antara *Syurga* dengan *Ibu* ?
Apalagi hanya dengan telapak kakinya saja ?
…
Apakah benar ada Syurga di bawah telapak kaki Ibu ?
So, kalaupun ada,
*Ibu* yang mana ?
Apakah *Ibu* yang telah mengandung dan melahirkan para anak manusia ?
Ataukah Ibu Kota atau jangan-jangan Ibu Pertiwi ? ”
Pengorbanan seorang *Ibu Biologis*
Setidaknya, setiap seorang Ibu yang telah mengandung dan melahirkan sampai merawat para anaknya hidup, ternyata telah mengorbankan beberapa air;
Air Ketuban (Alam rahim)
Air Darah (Kelahiran)
Air Susu (Kasih tak bernota)
Air Keringat (Perjuangan)
Air Mata (Lihat sang anak bahagia & menderita)
Semua itu tidak ada satupun yang terjejak secara digital, apalagi ada data tertulis.
Akibatnya tidak ada seorang *Ibu* pun yang bisa menuntut kepada anaknya, ketika sang anak mengkhianatinya bahkan mendurhakainya.
Hal yang pasti adalah tidak akan pernah ada seorang anak seberapa kaya dan sukses…yang bisa mengembalikan nilai dan pengorbanan seorang *Ibu*.
Pengorbanan seorang *Ibu* saja tidak bisa dinilai, apalagi mengkalkulasi harga sebuah Syurga ?
………………………………………..
*Allooh SWT* Tuhan Semesta Alam telah menitipkan segala *Kasih & Sayang Nya* untuk semua makhluk hidup yang ada di alam dunia lewat *Ibu Pertiwi* , Lemah-Cai (kata Urang Sunda).
Salah satu peninggalan terbesar *’Karakter Istimewa Bangsa Nusantara Indonesia’* adalah yang tertuang dalam UUD 1945 yang menyatakan bahwa
Tanah, Air, Udara dan seluruh Tumpah Darahnya adalah *Milik Negara.*
Hari ini, *14.006.450 hektar* tanah darat Negara Tercinta Indonesia telah menjadi *Lahan Kritis.*
Berapakah luasan Lahan Kritis yang telah terjadi di Provinsi Jawa Barat berjuluk Tanah ParaHyangan/Dewa ?
*Lahan Kritis* di tanah *Tatar Sunda ParaHyangan*, tempat bersemayamnya para Hyang dan Dewa, berjumlah *911.192 hektar,* mendekati satu juta hektar.
*Masih layak kah Provinsi Jawa Barat dijuluki sebagai Tatar Sunda ParaHyangan ?*
Hanya 50 juta penduduk Jawa Barat yang mayoritas Urang Sunda, 91 orang Anggota DPR RI & 4 orang Anggota DPD RI asal Jawa Barat, 125 orang Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Gubernur Jawa Barat, Pangdam 3 Siliwangi, Kapolda Jawa Barat dan seluruh ‘stake holders’ yang hidup di seluruh wilayah hukum Jawa Barat yang bisa dan harus menjawabnya.
Berapa harga untuk mengembalikan supaya Tatar Sunda ParaHyangan/Jawa Barat kembali jadi Syurga ?
Tidak ada nilai yang bisa diukurkan atau disetarakan yang layak disandingkan.
Hanya hitungan sederhana saja yang bisa saya sampaikan.
Menurut beberapa ahli dan penggiat lingkungan, khususnya para pemulia tanaman dan pohon.
Pohon yang bisa ditanam dalam satu hektar berjumlah 1.000 Pohon (tentatif).
Mari kita hitung !
1.000 Pohon X 911.192 hektar lahan kritis
= *911.192.000 Pohon*
Harga satu pohon adalah Rp 5.000 (bisa lebih mahal)
911.192.000 Pohon X Rp 5.000
= Rp 4.555.960.000.000
= Rp 4.555,960 miliar
= *Rp 4,55596 triliun*
Sebuah angka yang sangat fantastis hanya untuk membeli dan pengadaan bibit pohon saja !
Bagaimana dengan biaya perawatan supaya seluruh pohon bisa hidup ?
Tentu butuh puluhan sampai ratusan bahkan ribuan triliun rupiah wajib diperlukan.
Bandung, Senin, 23 Desember 2019
Muhammad Zaki Mubarrok
Citizen Journalism Interdependen
No Responses