banner 728x90

Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan Bersama Nurul Arifin

Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan Bersama Nurul Arifin


CJIInterD-Cimahi, (15/12/19). Pada hari Minggu sore tepatnya pukul 15:00 WIB digelar acara Diskusi 4 Pilar Kebangsaan bersama Nurul Arifin, M.Si. di Sinopsis Creative Space Cimahi, Jl. Ria No. 9 Kota Cimahi.

Acara diskusi/sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan rutin digelar setiap tahunnya sejak 2004. Waktu itu Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia menggunakan istilah Sosialisasi Keputusan MPR.

Pada 2009, istilah itu berubah menjadi Sosialisasi Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Namun, istilah tersebut di ‘Judicial Review’, sehingga sejak 2014 istilah yang dipakai menjadi *Sosialisasi Empat Pilar MPR*.

Pada acara Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan ini menampilkan 3 pembicara, yang pertama ada Kang Gilang Pratama seorang Guru PKN, yang kedua ada Kang Iqbal seorang politisi (partai) Golkar dan yang terakhir tentu Teh Nurul Arifin Anggota Komisi I DPR-RI periode 2019 – 2024 daerah pemilihan Kota Bandung dan Cimahi.

Sebelum acara dimulai para peserta diskusi menyanyikan lagu Kebangsaan *Indonesia Raya*, setelah itu acara dilanjutkan dengan paparan materi dari para pembicara.

Menurut pembicara pertama (Kang Gilang) Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan ini penting diera globalisasi seperti sekarang, menurut beliau globalisasi memiliki pengaruh pada perubahan sosial saat ini, maka dengan itu diperlukan kepribadian yang berdasar pada nilai-nilai Pancasila, karena Pancasila merupakan identitas diri bagi Bangsa Indonesia dan juga pedoman bagi warga negara Indonesia.

Lalu menurut Kang Iqbal sebagai pembicara ke 2, Sosialisasi 4 Pilar yang sering diadakan MPR-RI ini memiliki tujuan untuk menjaga kekokohan dan keutuhan Bangsa Indonesia dengan latar Persatuan dan didalam paparannya beliau juga menjelaskan tentang implementasi Pancasila dari sila 1 sampai 5.

Yang terakhir Teh Nurul Arifin memberikan paparan mengenai Bhinneka Tunggal Ika, menurut beliau Bhinneka Tunggal Ika itu penting dalam kehidupan Bangsa Indonesia karena Bhinneka Tunggal Ika menjadi komitmen untuk hidup bersatu dalam sebuah perbedaan. Namun kini kebhinnekaan sedang terganggu, perbedaan dan kemajemukan yang menjadi kekayaan Bangsa Indonesia ini sedang terusik. Ada pihak yang ingin membuat keragaman Indonesia menjadi seragam.

Disela-sela paparannya Teh Nurul Arifin mengajak seluruh peserta menyanyikan lagu *Garuda Pancasila*, dipimpin oleh Rizki Karami dari *Citizen Journalism Interdependen*. Setelah menyanyikan lagu Garuda Pancasila beliau memaparkan poin-poin yang terkandung dalam Bhinneka Tunggal Ika.

Menurut Teh Nurul, Bhinneka Tunggal Ika ini memiliki 3 poin utama yaitu toleransi, keadilan dan gotong royong. Kini toleransi di Indonesia terganggu dengan adanya fanatisme buta, egoisme agama yang sangat tinggi dan perbedaan pandangan politik. Beliau menegaskan bahwa politik itu ujungnya *konsensus* dan politik itu fragmatis (tidak ada permusuhan abadi), maka politik ujungnya konsensus karena adanya kepentingan membangun kesejahteraan bersama.

Lalu keadilan saat ini masih tajam kebawah dan tumpul ke atas, menurutnya itu menjadi ‘pr’ bersama. Ketimpangan sosial dan penegakan hukum (tebang pilih & pilih bulu) masih terjadi dimana-mana.

Yang terakhir nilai gotong royong, nilai tersebut kini luntur oleh sikap kapitalistik dan individualistik, sikap individualis memunculkan sikap konsumerisme, hedonisme dan narsisme, semua itu berjalan akibat adanya kapitalisme dan kita sebagai target pasarnya.

Di penghujung acara terdapat sesi foto bersama dengan para pembicara dan acara selesai pada pukul 16:45 WIB. Setelah acara selesai para peserta diskusi mendapat jamuan makanan dan dapat 1 paket buku tentang Sosialisasi 4 Pilar MPR-RI tahun cetakan 2019 dan sertifikat berhologram dari MPR-RI.

Salman

banner 468x60

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan