Silaturahmi Ulama Umaro

Pemerintah Kota Bandung me-launching *Silaturahmi Ulama Umaro* perdana.
Hal ini dilakukan untuk menjalankan salah satu program Walikota Bandung “Mang Oded” dengan melaksanakan pengajian rutin bulanan bernama *KATABA* (Kajian Bandung Tematik Bandung Agamis). Pengajian ini dilaksanakan di Pendopo Walikota Bandung di Jl Dalem Kaum No 56, Balong Gede, Kecamatan Regol Kota Bandung.
Pada tanggal 15 November 2019, Kajian diawali dengan membahas penanganan permasalahan sampah rumah tangga di Kota Bandung.
Acara ini dihadiri oleh para Alim Ulama, Aparatur Pemkot Bandung dan warga Kota Bandung.
Rangkaian acara diawali dengan sholat ‘Isya berjama’ah, dilanjutkan dengan pemaparan oleh Kang Gungun sebagai Direktur PD Kebersihan Kota Bandung.
Beliau memaparkan, ternyata sampah di Kota Bandung sangat pelik. Dalam sehari Kota Bandung menghasilkan sampah sebesar 1500 Ton dan membuangnya ke TPA Sarimukti Kabupaten Bandung Barat.
Biaya penanggulangan sampah menghabiskan anggaran ABPD sebesar 160 miliar.
Bayangkan, 160 miliar hanya untuk mengurus sampah, padahal uang sebesar itu dapat digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat seperti untuk Pendidikan.
Jikalau TPA Sarimukti sudah penuh dan tidak bisa digunakan, maka Kota Bandung akan membuang sampahnya ke TPA Legok Nangka di daerah Nagreg. Biaya jadi lebih mahal, maka anggaran APBD yang dibutuhkan untuk menangani sampah bisa mencapai 320 miliar.
Kang Gungun membahas solusi penanganan sampah dibantu Kang Sofyan dari DLH Kota Bandung
yaitu sampah dihabiskan di tempat atau rumah masing-masing.
Sampah dipisahkan yaitu sampah organik dan sampah anorganik.
Sampah rumah tanggga yang mempunyai nilai jual disedekahkan ke Masjid. Masjid bekerjasama dengan PD Kebersihan untuk menampung dan menjual sampah sebagai sedekah umat. Dan sampah organik dikelola dan dihabisi di rumah dengan berbagai inovasi ciptaan tim *Kang Pisman* sejenis Wasima.
*Wasima* adalah sejenis tabung untuk mengolah sampah organik menjad kompos.
Jadi konsep yang diusung adalah kembalikan sampah ke Alam (konsumen terbaik dari sampah organik adalah makhluk hidup/maghoot).
Hal ini sejalan dengan dengan program Walikota Bandung lewat pemberian ‘sajodo’ ayam untuk para siswa SD & SMP Kota Bandung.
Nantinya sampah organik akan dihabiskan oleh maghoot (bilatung), kemudian maghoot menjadi pakan ayam.
Alhasil, pakan untuk ayam bisa gratis.
Kegiatan berlangsung khidmat dan kondusif. Setelah pemaparan selesai, ada door prize yang diberikan oleh Mang Oded berupa 3 unit alat Wasima.
Sebelum acara ditutup dilakukan pembacaan doa dan diakhiri dengan makan malam bersama.
Jadi, sekarang mari kita kawal dan dukung program Pemerintah agar Kota Bandung tidak menjadi Lautan Sampah.
Bandung,16 November 2019
Rizal – CJI
No Responses