Kenapa Ummat Islam Di Indonesia Miskin ? (Part4)

Ummat Islam pada masa SBY, terutama nasib para petani dan nelayan tetap terpuruk.
Dari puluhan Kementerian yang ada, ternyata anggaran untuk Kementerian Pertanian dan Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan berada di posisi terakhir alias sisanya.
Sektor keuangan berhasil menjebol dari dana BLBI ribuan trilun.
Bank Centuri juga dijebol 1,3 Triliun.
Bagaimana nasib para petani dan nelayan masa Jokowi ?
Nasib petani dan nelayan oleh Jokowi mulai diubah.
Antara tahun 2014-2019
Jokowi membuat kebijakan ‘spektakuler’ dengan mencanangkan pembentukan
“Satu Juta Hektar Sawah”
Kemudian pembagian sertifikat tanah secara gratis kepada masyarakat kecil/ miskin dan petani.
Nyatanya sa’at ini sekitar 33 juta hektar lahan dikuasai oleh perkebunan dan pengusaha tambang.
Jumlah orangnya tentu saja sangat sedikit.
Sektor pertanian dan perikanan yang menyangkut hajat hidup lebih dari 60 % penduduk Indonesia, mayoritas ummat Islam dan masyarakat miskin mau diubah Jokowi supaya sejahtera dan makmur.
Sayang banyak kebijakan Presiden Jokowi sangat mengganggu keamanan dan kenyamanan para tuan tanah warisan masa Soeharto baik keturunan bilogisnya maupun para kroni dan anak buahnya yang telah begitu lama menguasai dan mengelola lahan negara demi dan untuk kepentingannnya sendiri.
Para penguasa jahat dan serakah, politisi busuk dan korup, para pengusaha lokal dan asing yang hitam dan penjarah kekayaan negara bersama-sama ummat Islam yang pro dan bela kepentingan Islam Timur Tengah hari ini sedang bekerjasama untuk secepatnya menghentikan Jokowi dengan berbagai cara dan rekayasa.
Pada masa Jokowi, ummat Islam terpecah dua yaitu :
1. Ummat Islam yang berfaham dan yakin bahwa Islam itu rahmatan lil ‘aalamiiin.
Yang benar-benar setia pada nusa, bangsa dan tanah air, NKRI tercinta.
Tidak akan pernah berniat sedikitpun untuk menunggalkan bangsa dan negara Indonesia.
2. Ummat Islam yang penuh agenda cara dan rekayasa, apakah Islam mau rahmatan atau tidak, yang penting ganti NKRI dengan ‘khilafah’.
Jokowi harus diganti secepatnya.
Ummat Islam mau perang saudara atau miskin permanen sudah tidak penting lagi bagi mereka.
Bagaimana nasib Ummat Islam masa Jokowi 2019 – 2024 ?
Bandung, Jum’at, 27 September 2019
Muhammad Zaki Mubarrok
Citizen Journalism Interdependen
CJI
No Responses