Kamu itu Sibuk atau Pura-Pura Sibuk ?

Tahukah anda ??
Tidak ada orang yang benar-benar sibuk di dunia, itu semua hanya urusan prioritas.
Setiap orang mempunyai waktu, dalam sehari sama,24 jam. Hal yang menjadi pertanyaan, punya waktu yang sama kok ada yang jadi CEO, ada yang jadi pegawai, ada yang jadi pengangguran dll ?

Ternyata, itu semua permasalan manajemen waktu. Itu perihal bagaimana kita memanfaatkan waktu secara efektif.
Dan itulah yang membedakan, sibuk dan produktif.
Orang produktif, menghabiskan waktunya dengan kegiatan yang menghasilkan sesuatu.
Contoh olah raga, menghasilkan keringat, belajar menghasilkan (dapat) ilmu dll.
Sedangkan orang sibuk, menghabiskan waktu dengan banyak hal dan tidak memiliki hasil yang signifikan. Itu semua adalah ilmu memanfaatkan waktu.

Kalau dilihat secara umum, kita punya 24 jam 15 menit dalam 1 hari. Secara teknis harusnya kita bisa mengalokasikan waktu untuk sesuatu yang berguna dalam 1 hari. Ada pendapat yang menyatakan hidup harus bisa teratur, agar terorganisir. Sehingga tatanan kehidupannya masif, terstruktur dan sistematis. Yaa pendapat itu bisa saja benar, bisa saja salah.

Intinya yang ingin saya tekankan, berbuat sesuatulah yang bermanfaat minimal sekali dalam sehari, agendakan.
Buat agenda, perencanaan hal-hal penting.
Evaluasi, mana agenda yang terlaksana dan mana yang tidak. Niscaya anda dapat tahu, apakah anda golongan sibuk atau golongan produktif.

Mulailah buat skala prioritas dengan 4 kuadran Einshower Box. Membagi kegiatan menjadi 4 dimensi; penting mendesak, penting tidak mendesak, tidak penting mendesak dan tidak penting tidak mendesak. Banyak orang melakukan hal di kuadran 4 (tidak penting tidak mendesak) hingga kebablasan, sehingga mereka terjebak di kuadran 1, segala hal menjadi penting dan mendesak.
Ini tidak baik, sebab hidup bukanlah keadaan darurat. Selama bisa diagenda kan, anda bisa hidup di kuadran 2 (penting tidak mendesak).

Jadi, mulailah tata kehidupan anda dari hal kecil semacam manajemen waktu.

Bandung Barat, 30 September 2019
Rizal, CJI