Berkah Masalah Sungai Citarum !

By Zaki CJI
Muhammad Zaki Mubarrok
Citizen Journalism Interdependen
Berkah Peradaban
Air dan Udara (Oksigen) Sungai Citarum suci dan bersih.
Tanah, pohon, tumbuhan, binatang dan manusia penghuni sekitar dan sepanjang Sungai Citarum menjadi unggul dan berkualitas tinggi.
Komunitas manusia Sunda menjelma jadi Kerajaan Taruma Nagara cikal bakal Kerajaan ‘Besar’ Nusantara.
Kerajaan Sunda Pajajaran dan Galuh Pakuan salah satu bukti keunggulan manusia Sunda yang hidup tumbuh dan berkembang di ranah tanah subur makmur loh jinawi.
Meninggalkan jejak catatan sejarah yang tertoreh abadi di dunia internasional khususnya pada catatan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB, UN)
sebagai wilayah daulah
Kepulauan Sunda Besar
Kepulauan Sunda Kecil
Ini bukti nyata bahwa Sunda adalah sebuah Peradaban Besar plus wilayah utama tempat hidup dan berkembangnya yaitu
Aliran Sungai Citarum.
Sejak kapan mulai hilangnya ‘Kebesaran’ dan ‘Kemuliaan’ Peradaban Sunda ?
Diluar masalah penjajahan dan penguasaan asing periode pra kemerdekaan, kita bicarakan khusus kejadian sejarah pasca kemerdekaan.
Setelah Soeharto berhasil menggulingkan Soekarno (dengan bantuan CIA tentunya), maka sebagai balas jasa Soeharto pada tahun 1967 menyerahkan tambang emas terbesar ‘Freeport’ secara gratis kepada Amerika Serikat, sampai sekarang belum bisa direbut kembali oleh NKRI.
[ Presiden Jokowi baru mampu mengambil kembali saham ‘Freeport’ sebesar 51% ]
Ternyata tidak hanya harta karun ‘Emas’ saja yang dihancur leburkan.
Kebesaran Peradaban Sunda pun dihancurkan oleh Soeharto lewat Menteri Daoed Joesoef sebagai Menteri Pendidikan & Kebudayaan.
Apakah itu ?
Istilah
” Kepulauan Sunda Besar &
Kepulauan Sunda Kecil ”
resmi dicoret dan dihilangkan dari ranah formal pendidikan Indonesia
[ semenjak kebanggaan Urang Sunda pada kebudayaannya khususnya ‘keberanian berpolitiknya’ hilang (sampai sekarang)
Terhadap lingkungannya sendiri hilang kepeduliannya termasuk pada Sungai Citarum ]
Jadi masalah Sungai Citarum bukan hanya bicara tentang
Air Sungai Citarum
Program Citarum Harum
Perpres No 15 Tahun 2018
(hanya tujuh (7) tahun)
namun berbicara Citarum adalah berbicara ‘Peradaban’.
Peradaban melingkupi;
Tata Pikir
Tata Letak
Tata Tanam
Tata Rawat
Tata Kelola
Tata Usaha
Tata Laku
Tata Titi
Dan Tata Lainnya
Sebuah ‘Peradaban’ senantiasa membawa perbaikan dan kemajuan serta kemaslahan bagi semua yang terlibat, baik manusia – hewan – tumbuhan dan alam lingkungannya.
Berkah Nasional
Air Sungai Citarum (bersih maupun kotor) telah dan sedang memberi faedah pada :
Ratusan ribu (jutaan) hektar sawah sepanjang hulu, tengah sampai hilir.
Jutaan bahkan miliaran pohon yang bisa hidup berkelanjutan.
Puluhan juta penduduk Jawa Barat dan DKI Jakarta minum air dari Sungai Citarum.
Terakhir Air Sungai Citarum menggerakkan turbin di tiga (3) Bendungan; Jati Luhur, Saguling dan Cirata, untuk menghasilkan energi listrik yang menghidupi seluruh Pulau Jawa (termasuk DKI Jakarta) dan Madura.
[ bagaimana kehidupan pemerintahan, sosial sampai ekonomi lumpuh dan mati selama aliran listrik terhenti beberapa jam saja ]
Jadi, begitu sangat strategisnya dan sangat penting keberadaan Sungai Citarum bagi kehidupan masyarakat dan lingkungan se Jawa dan Madura.
Nanjung
No Responses