banner 728x90

Kawin Cai Dalam Perspektif Budaya dan Syari’at Islam

Kawin Cai Dalam Perspektif Budaya dan Syari’at Islam


Kawin adalah sebuah penggabungan antara dua jenis atau unsur dari tempat yang berbeda, disatukan dalam satu tempat (khusus dalam bahasan ini).

Kawin yang dilakukan oleh dua atau lebih unsur yang berbeda akan menghasilkan yang baru.
Contoh perkawinan antara dua orang yang berlainan jenis akan menghasilkan fihak yang ketiga yaitu anak yang sangat jelas berbeda dengan kedua orang tuanya.

Sedangkan kawin yang dilakukan oleh dua unsur/ benda yang sama, tapi dari tempat yang berbeda tidak akan menciptakan zat baru, namun bakal mengakibatkan pengaruh dari zat tersebut semakin kuat.

Cai atau air adalah unsur yang sangat penting dan sangat dibutuhkan khususnya oleh manusia sebagai sumber kehidupan.

Tubuh manusia saja terdiri dari sekitar 70-80 % berasal dari air.

Tinjauan Budaya

Cai atau air dalam kebudayaan Sunda sering diungkapkan dengan istilah ‘Ci’ atau ‘Ki’ yang bermakna air.
Maka melekatlah berbagai sebutan untuk dipake nama tempat, pohon dan sungai.

Contohnya Cimahi, Cipageran, Cireundeu, Cicaheum, Cibeureum ( Nama Kota/ tenpat).

Ki Hujan & Ki Tambleg (nama pohon).

Citarum, Cikapundung, Cidurian, Cimalaka dll (nama sungai).

Jadi, dari sisi budaya sudah jelas begitu erat hubungan antara air dengan sebutan ‘Ci’ maupun ‘Ki’ yang bersinergi dengan nama tempat, pohon dan sungai.

Tinjauan Syari’at Islam

Dari sudut pandang agama Islam sangat jelas dibahas. Bahkan bab ibadah saja yang pertama dipelajari adalah masalah ‘Thoharoh’ atau bersuci. Hal yang paling pokok dipelajari dan bahasan adalah tentang ‘air’.

Jadi tidak ada masalah sama sekali antara sudut pandang budaya dengan sudut pandang syari’at agama Islam.

Kedua-duanya sama menempatkan air sebagai sesuatu zat yang sangat penting bagi kehidupan dan kelangsungan hidup.

Kawin Cai adalah sebuah ritual budaya yang menyatukan air dari sumber tempat yang berbeda disatukan di dalam tempat yang satu.

Tujuan utamanya yaitu:
1. Sebagai makna filosofis bahwa semua manusia adalah berasal dari satu sumber tidak ada perbedaan.
2. Semua manusia, apapun agama dan kepercayaan yang dianutnya adalah saudara.

Semoga setelah diadakannya Kawin Cai ini, persaudaraan dan persatuan seluruh manusia dari manapun berasal semakin kuat dan bersinergi,

Semoga Allooh melancarkan dan melindungi kita semua, aamiiin.

Cimahi, Minggu, 24 Februari 2019

CJI Zaki

banner 468x60

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan