banner 728x90

Islam Rahmatan Lil ‘Aalamiiin

Islam Rahmatan Lil ‘Aalamiiin

Kenapa Allooh SWT Sangat Mengutamakan Bidang Ternak ?

Setiap Rosul Pasti Berhubungan Dengan Ternak Domba, Rahasia Apakah Gerangan ?

 

Menurut para ahli sejarah dikatakan kenapa para Nabi & Rosul masa hidupnya diawali dengan beternak dan menggembala domba (kambing) adalah untuk mempersiapkan jiwa mereka pada saatnya nanti membimbing umat manusia mengenal Allooh dengan benar.

 

Domba saja bisa dikelola dengan baik, apalagi mengelola dan membimbing manusia yang berakal, tentu lebih mudah lagi.

 

Tak terkecuali ‘junjungan’ seluruh umat Islam Nabi Muhammad Rosulullooh SAW.
Masa kecilnya dilewati dengan menggembala domba.

 

Pembunuhan perdana dalam sejarah peradaban manusia yang dilakukan oleh anak Nabi Adam AS, Qobil membunuh saudara kandungnya Habil disebabkan masalah persembahan kepada Allooh berupa hasil ‘ternak domba’ dan ‘hasil pangan’, juga masalah perjodohan.

 

Kenapa umat Islam Indonesia yang merupakan penduduk muslim terbesar di dunia, pemerintahannya dan masyarakatnya tidak mengutamakan bidang ternak dan pertanian, padahal alam lingkungannya sangat subur makmur ?

 

Dalam sejarah pemerintahan Indonesia semenjak berdiri sampai sa’at ini, negara Indonesia selalu terpuruk begitu berbicara masalah ‘Ketahanan Pangan’ yang sangat berhubungan erat sekali dengan lingkungan.

 

Faktanya, saya sampai hari ini belum pernah mendengar ada program pemerintah pusat yang berkelanjutan dan permanen membuat dan menciptakan
“Sejuta Hektar Sawah Wakaf Abadi Umat/ Bangsa”

 

[Presiden Jokowi sudah mencanangkan hal ini, sebuah niat dan terobosan baru yang ‘spektakuler’… Presiden ‘Gus Dur’ Abdurrahman Wahid telah mengangkat Menteri Pertanian yang luar biasa Prof. Dr. Bungaran Saragih (pakar irigasi), sayang sangat singkat keburu jatuh… Presiden Soeharto menggarap ‘Satu Juta Hektar Lahan Gambut’, gagal]

 

Di Jawa Barat sendiri saya tidak mendengar Gubernur Jawa Barat mencanangkan dengan serius penciptaan dan pencetakan ‘Sejuta Hektar Sawah & Lahan Abadi Urang Sunda dan Jawa Barat’.

 

Yang terjadi adalah sawah yang subur dijual besar-besaran dan dialihfungsikan menjadi lahan perumahan, pertokoan dan industri.

Tanah ‘Sawah’ pertanian Karawang yang pernah jadi ikon ‘Lumbung Padi’ Nasional, hari ini sudah dibawah 50% beralih fungsi.

Imbasnya, akibatnya, efeknya luar biasa sekali, tidak ada pilihan lain kecuali lingkungan harus rusak dan hancur.

 

Bencana Air
Bencana Udara
Bencana Pangan
Bencana Pohon
Bencana Alam & Lingkungan

 

Telah dan sedang terjadi di seluruh wilayah Indonesia, terutama DAS Citarum.

 

Masihkah masyarakat dan warga Jawa Barat hanya diam dan ‘olohok’ saja ?

 

Apakah para RT, RW, Lurah, Camat, Bupati & Walikota, Gubernur, TNI-Polri serta Menteri apapun hanya menunggu sampai anggaran turun ?

 

Prajurit ‘Maung’ Siliwangi jelang Perpres No 15 Tahun 2018 sampai hari ini sudah ‘turun ‘ancrub’ ka Sungai Citarum’ walau dengan berbagai keterbatasan.

Umat Islam yang benar-benar mencintai dan menjadikan Rosulullooh Muhammad SAW jadi panutan dan idola dalam hidupnya, seluruh gerak hidupnya pasti memperjuangkan kepentingan dunia pangan, pertanian dan lestarinya alam lingkungan.

 

Semoga mulai hari ini para juru da’wah, da’i, mubaligh (wartawan profetik), ‘alim ‘ulama, ustadz, ajengan dan kyai kembali menggelorakan dan menyerukan dimanapun dan pada kesempatan apapun bahwa
“Menguasai Tanah Pertanian, Berdaulat Pangan Dan Mengembalikan Suci-Bersihnya Air Sungai Citarum adalah Fardhu ‘Ain, Wajib Individu!”

Aamiiin

Bandung, Senin, 10 Desember 2018

Zaki CJI

banner 468x60

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan