Kota Bandung Kritis Air !

Kota Bandung Kritis Air !
Hari ini, Selasa tanggal 2 Oktober 2018 di Kota Bandung sudah terjadi krisis air minum. Telah sekitar seminggu air ledeng (PAM) tidak mengalir.
“Tidak ada pemberitahuan (dari pemerintah) !,” begitu kata seorang ibu yang sempat saya tanya tentang tidak mengalirnya air ledeng.
Semua orang tahu bahwa makhluk hidup yang bisa nyimpan air adalah pepohonan dan tetumbuhan. Hari ini Kawasan Bandung Utara yang menjadi narasumber simpanan untuk ‘lembah’ Kota Bandung sudah rusak, hamparan pohon dan tumbuhan yang menghiasi Kawasan Bandung Raya telah berganti jadi hamparan bangunan yang dilapisi aspal dan beton.
Pohon besar hilang ditebang atas nama pembangunan. Seperti biasa manusia hanya bisa menebang secepat kilat pepohonan, tanpa bisa nanam pohon secepatnya.
Ibarat pepatah mengatakan:
“Nebang Seribu, Tumbuh Satu!”
(bukan “Mati Satu, Tumbuh Seribu”)
Masalah air sangat serius untuk keberlangsungan hidup dan kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan dimanapun, tak terkecuali Kota Bandung.
Apalagi mayoritas penduduk Kota Bandung adalah penganut agama Islam. Bersuci sangat membutuhkan air suci dan mensucikan. Bila air sudah tidak ada lagi, mau pake apa lagi alat untuk bersuci ?
Apakah orang Islam rela dan ridho air ‘suci yang mensucikan’ hilang selamanya dari kota tercinta kita, Kota Bandung ?
Tentu saja tidak, maka mulai hari ini seluruh anggota dan warga masyarakat Kota Bandung tanpa kecuali, mulai RT, RW, Lurah, Camat, Kadis, Walikota, Kapolrestabes, Dandim, DPRD Kota Bandung, MUI, Ormas, OKP, Tomas, Toga, Toda dan seluruh warga Kota Bandung harus punya dan nanam pohon dimanapun sekarang juga !
Kita kan tidak punya lahan, mau nanam pohon dimana ?
Tanam pohon di tanah kosong dimanapun, baik di Kota Bandung maupun di wilayah Bandung Raya.
Apalagi sekarang sudah dibuat dan disyahkan Perpres No 15 Tahun 2018 tentang Revitalisasi Sungai Citarum dan DASnya, dimana didalamnya termasuk revitalisasi ekosistem yang telah rusak, nanam pohon itu suatu keharusan.
Tidak punya pohon, beli pohon.
Tidak punya lahan untuk nanam pohon, kasihkan ke warga masyarakat yang punya lahan.
Tanah & Lahan Negara masih banyak yang ‘Terlantar’ & ‘Mangkrak’ di tatar Pasundan Jawa Barat, hanya satu kalimat
“Tanami Pohon !”
Bandung, Selasa – 2 Oktober 2018
(Zaki CJI)
No Responses