SUKA DUKA SUNGAI CITARUM

Hari ‘0’
Ternyata Modernisasi Telah Merenggut Segalanya !
Dulu
Abah, seorang pelaku sejarah bagaimana kondisi Sungai Citarum dahulu. Sekarang dia telah berusia lebih dari 80 tahun.
Dia mengalami bagaimana Air Sungai Citarum bisa dipake untuk nyuci beras dan bahkan bisa diminum langsung (bukan hanya harapan kita sekarang).
Pasca tahun 1980 hingga saat ini, tidak ada lagi cerita tentang itu.
Hal itu dimulai setelah pabrik & industri tekstil mulai merambah dan merenggut ‘kesucian’ Sungai Citarum.
Pada era ini (sebelum reformasi) tidak ada seorangpun warga masyarakat yang berani melaporkan apa yang terjadi di Sungai Citarum.
Industrialisasi & pabrikasi ternyata telah mengubah segalanya.
Mulai tata kehidupan ekosistem sampai mental & karakter manusia penghuni DAS Citarum.
Sekarang
Kondisi alam, ekosistem Sungai Citarum telah rusak berat, bergelar
Sungai Terkotor Se Dunia.
Berpuluh triliun (bahkan ratusan triliun) rupiah dana ‘pinjaman’ telah digelontorkan untuk perbaikan ‘revitalisasi’ Sungai Citarum sampai akhir tahun 2017, tidak ada perbaikan sedikitpun.
Kondisi manusia penghuni Sungai Citarum tidak kalah rusaknya.
27,5 juta masyarakat Jawa Barat yang terkait dengan bantaran Sungai Citarum terancam penyakit fisik serius & permanen, termasuk ancaman memiliki otak idiot, sangat mengerikan.
Rasa frustrasi dan tidak peduli lagi (terhadap lingkungan) sudah jadi penyakit kronis yang mengendap dalam jiwa masyarakat.
Alhamdulillaah
Sejak akhir 2017, Allooh menurunkan kader terbaik putra asli kelahiran Cimahi Jawa Barat yang sangat konsen dan peduli terhadap lingkungan khususnya kondisi Sungai Citarum mengeluarkan program
Citarum Harum.
Walau hanya berusia beberapa bulan saja, hasilnya sangat jelas kelihatan.
Pasukan ‘Prajurit Maung Siliwangi’ diturunkan ke kancah Sungai Citarum, 1200 prajurit telah disiapkan & diturunkan ke medan ‘laga lingkungan’.
Fakta
Situ Cisanti pun, yang awalnya kotor & berlimbah tak terawat, sekarang bersih dan tertata dengan penjagaan ketat para prajurit Maung Siliwangi.
Sungai Citarum yang selama ini jadi tempat pembuangan akhir sampah apapun, hari ini senantiasa dibersihkan oleh para prajurit Maung Siliwangi dibantu masyarakat yang peduli.
Puluhan pabrik & industri pembuang ‘permanen’ limbah beracun ke DAS Citarum, sampai hari ini sudah dicor oleh pasukan prajurit Maung Siliwangi dibawah komando Dansektor, khususnya sektor 21, dibantu beberapa komponen masyarakat.
Tak terkecuali pabrik besar yang selama ini tidak bisa diganggu & disentuh oleh aparat penegak hukum, PT Kahatex tak luput lubang limbah beracun nya dicor.
Presiden Jokowi
telah serius mengeluarkan Perpres No 15 Tahun 2018 khusus tentang Revitalisasi Sungai Citarum.
Semua Kementerian dilibatkan tanpa kecuali.
Pertanyaan selanjutnya adalah apakah sinergitas & kerjasama paripurna bakal cepat dilaksanakan dan dilakukan ?
Allooh tidak akan pernah merubah & mengubah kondisi Sungai Citarum dari Sungai Terkotor & Terusak Se Dunia menjadi
Sungai Terbersih & Tersuci Se Dunia
hanya oleh masyarakat Sunda & Jawa Barat & Indonesia sendiri.
Zaki CJI
Bandung, 22 Juli 2018
No Responses