banner 728x90

PAPARAN MENGENAI PASAR TANI

PAPARAN MENGENAI PASAR TANI

Wawancara saya (Dera CJI) dengan Bapak Hendi Juantika Kepala Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat pada saat acara Pasar Tani pada hari Jum’at tanggal 20 Juli 2018 di Kantor Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura beralamat di Jl Surapati no 71 Bandung.

Dera CJI : “Pa, boleh tau sasaran dari Pasar Tani untuk siapa?”

Hendi Juantika : “Tujuannya diadakan Pasar Tani di dinas kita ini sebetulnya bukan hal baru ya, dulu juga sering malah dulu dilaksanankan di Gedung Sate.

Mungkin ada kebijakan lain sebagai Pusat Pemerintahan (Provinsi) tidak mengijinkan pasar tani dilakukan lagi di Gedung Sate.

Sejak bulan April-Mei kita lakdanakan di dinas. Jadi tujuannya saat-saat terjadi gejolak harga komoditas yang sering terjadi kita ingin masyarakat, terutama masyarakat tetangga kita di kantor disini untuk mendekatkan harga yang lebih bersaing dengan yang di pasar kemudian mendapatkan kualitas yang bagus, itu untuk masyarakatnya, awalnya untuk masyarakat sekitar kantor dan untuk rekan-rekan PNS yang ada disini yang ada sekitar sini sasaran konsumen kita pasar tani.

Sasaran dari produsen dari petani kemudian dari para pengolah hasil pertanian yang telah lama kita bina,

kita fasilitasi dengan segala macam bantuan kita memberikan apresiasi, kita mengajak prodaknya di pasarkan langsung disini, kan biasanya mereka itu memasukan lewat bandar-bandar kemudian rantai pasar yang panjang baru ke konsumen.

Mereka (kita) ajak untuk bisa memasarkan sebagian hasil panennya kepada konsumen-konsumen yang ada di sekitar kita.

Mereka ternyata respon, kemudian kita sudah lama juga terbentuk ASPARTAN ( Asosiasi Pasar Tani ) di 14 Kabupaten, jadi tiap Kabupaten yang 14, punya Asosiasi Pasar Tani yang anggotanya para petani-petani itu, gapoktan kelompok-kelompok yang biasanya Akan, kalau kita minta misalnya ada harga gejolak bawang operasi pasar beserta kelompok-kelompok tani itu, jadi karena kemitraan sudah jalan sejak lama, kita mengundang seluruhnya.

Sebenarnya banyak juga yang mau memasarkan prodak hasil mereka disini, tidak hanya produk segarnya tapi produk oalahanya, produk sampingannya. Kadang-kadang karena ASPARTAN ( Asosiasi Pasar Tani ) tidak hanya komuditas sayuran, buah-buahan dan lain-lainnya lainnya.

Kadang-kadang ada yang menasarkan hasil kripik dan lain-lain gitu.

Ternyata kalau direspon bagus oleh masyarakat apalagi dengan mudah sekarang viral kan (?)

Kemudian petani banyak yang ingin (ikut). Sebetulnya banyak, cuman karena keterbatasan lahan dan sebagainya kita sementara hanya dari beberapa Kabupaten, belum dari seluruh 14 Kabupaten.

Kalau mereka diundang (dari) 14 Kabupaten, kita harus siapkan semua lahan kita dan tendanya dan sekarang kelihatan responnya bagus nih, setelah lebaran responnya kan bagus dan mungkin untuk bulan berikutnya atau pasar tani berikutnya akan ditambah lagi mungkin secara bertahap.

Karena banyak juga yang bertanya, ” Pak kok ini bahan olahannya kok tidak banyak, masakan tidak ada? “

Kalau kita biasanya sediakan masakan pada saat pasar Ramadhan, kalau ini kan banyak sayuran segar, buah segar, kalau olahan juga olahan yang lebih sedikit.”

Dera CJI : “Apa yang ingin dicapai dari pengadaan Pasar Tani ini?”

Hendi Juantika : “Kalau kita inginnya memberikan jalinan kita dengan masyarakat sekitar (dengan) silaturahim, kemudian membuat kita menghargai mitra kita petani dengan diundangnya ke sini, mereka akan merasa bahwa eksistitensi kelompok gapoktan ASPARTAN diakui, tidak hanya dibentuk atau diam dan sebetulnya sering sekali pada saat bawang merah mahal, cabe kriting mahal kita mengundang misalnya kelompok Tani Hortikultura bahwa ada kelompok karena ada Cap In.

Kelompok Cap In, kelompok yang khusus kita bina supaya bisa memasok sepanjang tahun, dimana jika ada gejolak harga dia siap memasarkan bawang atau cabenya kepada masyarakat.

Jadi bentuk apresiasi juga kita kepada mereka, kemudian jalinan silaturahim dengan tetangga kita dan memperkenalkan bahwa Jawa Barat ini punya komoditas bagus yang sebetulnya bisa langsung di kontak dengan produsen pasar.

Harapannya mungkin ada perhatiannya juga dari pengusaha hotel, restaurant dan cafe.

Itukan, mereka itu biasanya pasokan kebutuhannya perminggu, misalnya butuh bawang 2 kwintal, nah dengan adanya itu bisa datang dan negoisasi kelompok, dipasok tidak lewat pasar (jadi) harganya lebih bagus, kemudian prodaknya juga lebih bagus lebih segar dari pada (di pasar).

Harapannya mungkin lebih menarik juga, mungkin pasar modern karena yang datang kesini ASPARTAN bisa jadi kemitraan yang mengurangi rantai pasar.”

Dera CJI : “Bapak, mengapa pemilihan waktu pengadaan Pasar Tani bertepatan dengan waktu jam sekolah, sehingga anak-anak sekolah tidak bisa datang ke Pasar Tani ini atau kenapa tidak hari Sabtu dan Minggu saja Pasar Tani dilaksanakannya, sehingga anak-anak sekolah juga bisa datang ke Pasar Tani ini?”

Hendi Juantika : “Karena kita Sabtu (&) Minggu kalau daerah ini kalau (hari) Minggunya udah pasti ada pasar kaget yang di Gasibu (sedangkan) kalau Sabtu mungkin hari keluarga lain.

Tapi sasarannya kita kan sebetulnya bukan anak-anak (tapi) mungkin ibu-ibu rumah tangga, mungkin ibu-ibu karyawan yang menjelang istirahat bisa mampir ke sini.”

Dera CJI : “Selain di Kantor Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura ini, kira-kira akan diadakan dimana lagi pasar tani ini diselenggarakan?”

Hendi Juantika : “Sudah, sebetulnya kalau di Kabupaten ada yang rutin, di Kabupaten Bandung itu ASPARTAN juga bekerjasama dengan Dinas Kabupaten,

Minggu kemarin kita menggelar Pasar Tani di Badan Karantina malah ada di komplek perumahan juga.

Di komplek perumahan mana yang ingin mengundang ASPARTAN bisa saja.

Nah Minggu depan Mico Mall koordinasi dengan kita, kita hubungi Pasar Tani untuk buka gelar prodak disana.”

Dera CJI : “Jadi udah rutin? Satu bulan sekali?”

Hendi Juantika : “Ya rutin, kalau kita rencana minimal satu bulan sekali. Tergantung respon masyarakat (kalau) bagus kemudian respon dari para petani ASPARTAN bisa jadi (tiap) 2 Minggu, tapi yang pasti kita satu bulan.”

Dera CJI : “Alhamdulillah respon dari masyarakatnya juga baik ya Pa?”

Hendi Juantika : “Ya mudah-mudahan dan saya juga tidak ingin mengecewakan masyarakat yang mungkin ternyata yang sekarang datang ini tidak hanya (dari) lingkungan kantor kita di belakang kantor dan rekan-rekan kantor disini ada yang jauh juga baca di medsosnya “ah ingin tau” mungkin kedepannya kalau responnya bagus aneka jenis kita tambah, volumenya juga kita tambah.

Karena banyak yang ternyata baru jam 9 set 10an bawang putih, bawang merah sudah habis.

Yang mungkin kita minta ASPARTAN didoble.”

Dera CJI… Jum’at, 20 Juli 2018

banner 468x60

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan