banner 728x90

To Help People To Help Them Selves (Membantu Orang Lain untuk Membantu Dirinya Sendiri)

To Help People To Help Them Selves (Membantu Orang Lain untuk Membantu Dirinya Sendiri)

Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan agama, dimana setiap orang memiliki kepribadian dan karakteristik yang berbeda beda.

 

Contohnya orang Suku Sunda akan berbeda dengan orang Suku Batak, Jawa dsb.

 

Maka dari itu, meskipun kita terdiri dari berbagai suku bangsa, tetapi tetap harus menghargai satu sama lain.

 

Negara Indonesia beragam suku  bangsanya, tetapi permasalahan beda suku, permasalahan sosial biasa terjadi pada masyarakat Indonesia.

 

Negara Indonesia merupakan negara berkembang dengan tingkat kemiskinan yang memang terbilang cukup tinggi.

Maka pemerintah melakukan berbagai usaha dengan membuat beberapa program untuk mengentaskan kemiskinan.

 

Kementerian Sosial Republik Indonesia saat ini sedang gencar-gencarnya melaksanakan suatu program yang bernama PKH (Program Keluarga Harapan) untuk mengentaskan kemiskinan yang dimulai dari bawah yaitu keluarga yang memiliki anak usia sekolah dan bisa juga keluarga yang memiliki ibu hamil atau menyusui, serta program PKH lansia untuk membantu para lansia kelas menengah kebawah.

 

Program ini memang dituntut untuk meningkatkan mutu pendidikan anak, sehingga dapat membantu keluarganya yang terbilang fakir miskin supaya pendidikan anak yang  rendah bisa jadi ‘berdaya’.

 

Program ini menjadi boomerang bagi masyarakat khusunya di Bandung berdasarkan pengamatan penulis karena terjun langsung ke lapangan.

 

Masyarakat yang mendapatkan PKH ini, ternyata ada beberapa yang tidak tepat sasaran dan tidak sesuai dengan indikator penerima bantuan PKH.

 

Data yang disetorkan kepada pemerintah tidak sesuai dengan penerima bantuan PKH.

 

Permasalahan yang kompleks seperti itu sering terjadi di masyarakat dan masyarakat sering kecewa, sehingga banyak masyarakat yang komplen dan mengadu kepada rt dan rw setempat, padahal mereka pun tidak tahu apa-apa.

 

Penanggung jawab pendataan untuk penerima bantuan PKH memang ada di tangan GARDA (pengawal/tangan kanan masyarakat), namun kebanyakan GARDA tidak mengkomunikasikan terlebih dahulu kepada rt dan rw setempat terkait dengan siapa saja orang yang layak mendapat bantuan PKH tersebut.

 

Permasalahan seperti diatas adalah salah satu contoh bahwa beberapa masyarakat Indonesia memang ingin terus menerus mendapatkan hak tanpa memikirkan kewajiban mereka sebagai masyarakat Indonesia membantu kaum yang lebih membutuhkan dari dirinya sendiri.

 

Bahkan ada salah satu warga yang marah besar kepada Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK), karena tidak mendapatkan bantuan PKH tersebut.

 

Hanya untuk mendapatkan beras satu karung saja,  mereka rela marah-marah dan komplen di muka umum.

 

Betapa sedihnya apabila pemerintah melihat warganya seperti itu, mereka dengan senangnya dan tidak memiliki rasa malu mengumbar di depan umum bahwa mereka itu merasa bahwa dirinya miskin.

 

Masyarakat Indonesia sebaiknya diberi penyuluhan serta diberi suatu penguatan bahwa apa yang pemerintah berikan semata mata bukan untuk membuat dirinya menjadi ‘tukang meminta-minta’ dalam artian hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah saja.

 

Tetapi pemerintah ingin dengan adanya program-program serta bantuan dari pemerintah ini masyarakat menjadi sadar dan mau meminimalisir supaya dapat memutus rantai kemiskinan yang dalam ilmu sosial disebut sebagai ‘lingkaran setan’ dengan membuat dirinya menjadi lebih berdaya dan lebih baik dari sebelumnya.

 

Entah itu dengan memanfaatkan nominal uang dari bantuan PKH tersebut untuk usaha/ berjualan supaya dapat menyekolahkan anak-anaknya atau pun dengan membimbing anaknya, menasehati, mendidik serta memantau anaknya supaya dapat lebih giat dan rajin sekolah sehingga mampu untuk sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

 

Dara~CJI

banner 468x60

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan