banner 728x90

Perjuangan dan Pengalaman Media Citizen Journalism Interdependen untuk menjadi peliput di PEPARNAS XV

Perjuangan dan Pengalaman Media Citizen Journalism Interdependen untuk  menjadi peliput di PEPARNAS XV

Bermula dari gemparnya berita tentang pendaftaran media untuk meliput peparnas,
sejumlah pers mencari informasi untuk menjadi bagian dari jurnalis pada acara tersebut,
termasuk CJI (Citizen Jounalism Interdependen). CJI ini merupakan sebuah organisasi atau
komunitas yang selalu ikut terjun dimana ada event tertentu untuk melakukan peliputan.
Sebelumnya CJI menjadi peliput di acara PON XIX. Karena kegiatan PEPARNAS XV ini
termasuk ke dalam acara PON XIX, oleh karena itu CJI mendaftarkan diri menjadi peliput
PEPARNAS XV untuk yang pertama kalinya.
Disamping hal tersebut, terdapat beberapa isu mengenai kegiatan ini. Bermula dari
informasi yang mengatakan bahwa “Peliput PEPARNAS XV akan di rolling”, itu berarti seluruh
media atau pers yang sudah meliput acara PON XIX belum tentu menjadi peliput di kegiatan
PEPARNAS XV. Maka dari itu, CJI mulai gempar dan mencari informasi sebanyak mungkin
mengenai kegiatan PEPARNAS XV.
Muhammad Zaky Mubbarok sebagai CEO CJI tidak pernah lelah untuk mencari
informasi supaya anggota CJI dapat meliput di acara PEPARNAS XV. Begitu banyak rintangan
yang kami hadapi saat menjelang pendaftaran hingga saat diminta data untuk mendaftarkan diri
menjadi peliput kegiatan tersebut. Salah satu dari ribuan rintangan yang kami hadapi tersebut

merupakan penggerak dimana anggota CJI yang lain harus mampu sadar diri dan unjuk
kemampuan dalam bentuk loyalitas pada CJI. Akibat kesalahan yang pernah terjadi pada
peliputan PON XIX sebelumnya, menyebabkan CEO CJI harus menyeleksi kembali siapa yang
pantas untuk di ikut sertakan dalam peliputan PEPARNAS XV. Tidak lain dan tidak aneh untuk
CEO CJI ini harus menyeleksi ulang akibat tidak disiplinnya salah satu anggota pada saat
meliput PON XIX. Maka dari itu, CEO CJI berharap tidak menginginkan kejadian yang lalu
terulang kembali pada kegiatan peliputan PEPARNAS XV kali ini.
Pada awalnya, target CEO CJI untuk bisa mendaftarkan 30 orang anggota CJI yang dapat
meliput acara PEPARNAS XV di berbagai venue ini tidak tercapai. Meskipun begitu, CEO CJI
tetap mengupayakan 10 orang anggota CJI yang dapat meliput nanti di acara PEPARNAS XV.
Alhamdulillah, CJI dapat tembus untuk meliput PEPARNAS XV meskipun hanya 10 orang,
diluar yang ditargetkan. Oleh sebab itu, kami sebagai anggota CJI sendiri sangat berterimakasih
kepada kedua anggota CJI (Riky Dwi Syahputra dan Rian Destianto) yang sudah membantu
CEO CJI untuk dapat memperjuangkan pendaftaran 10 anggota CJI sehingga dapat meliput pada
acara PEPARNAS XV nanti. Mudah-mudahan usaha CEO CJI dan kedua anggota CJI tersebut
dapat terbalaskan oleh hasil dari peliputan PEPARNAS XV kelak, semoga usaha merekapun
tidak disia-siakan oleh anggota yang sudah terpilih oleh CEO CJI untuk dapat meliput di acara
PEPARNAS XV nanti. Selain itu, ada juga pengalaman yang dihadapi pada kegiatan
PEPARNAS XV yang dialami oleh Bunda kita Bunda Suzy Herlina Kalikhy selaku Manager
CJI. Ia bercerita mengenai penyandang disabilitas yang turut serta kegiatan PEPARNAS XV.
Sekitar pukul 11.00 WIB, Rabu (12/10) Bunda pergi menuju Gedung Sate Bandung, lalu
melewati Stadion Siliwangi, Bandung. Di sekitar stadion berjajar enam buah bis yang
membuatnya tertarik untuk masuk ke dalam. Ternyata beratus-ratus orang penyandang disabilitas
hadir disana dan sedang mengadakan gladiresik untuk Open Ceremony PEPARNAS XV.
Terlihat beberapa crew sedang mengatur anak-anak difabel di lapangan yang mengadakan sendra
tari, beratus-ratus orang lainnya duduk di tempat penonton yang dibimbing oleh para gurunya.
Sebagian siswa yang memakai kursi roda berkumpul di bawah.
Betapa bahagianya mereka saat itu, bercengkrama dengan teman-temannya walaupun
dengan bahasa isyarat yang Bunda tidak pahami. Tawa lepas mereka terlihat dari tersunggingnya
kedua sudut mulut mereka, tak ada beban dan pikiran. Saling membantu dan berbagi makanan
yang mereka bawa dari rumah masing-masing membuat hati Bunda tersentuh dan terharu.
Mereka tidak merasa rendah diri dari kekurangan yang mereka punya. Kebanggaan pun muncul
melihat mata berbinar dan kepercayaan diri mereka.
Di bagian lapang lainnya banyak pekerja yang sedang sibuk membuat panggung, juga
ornamen lainnya membuat kemeriahan malam pembukaan kegiatan tersebut semakin megah.
“Mudah-mudahan hajatan negara ini betul-betul dinikmati oleh saudara-saudara kita yang
difabel. Mereka berkreasi dan berprestasi untuk mengangkat derajat mereka dimata semua orang,
bahwa mereka bisa berbuat banyak dan lebih dari kita yang normal. Semoga prestasi yang akan

diukir mereka jadi kebanggaan dirinya, keluarga, dan negara. Selamat berjuang para pejuang
difabel,” begitulah harap dan semangat bunda untuk penyandang disabilitas. Pengalaman yang
Bunda bagi kali ini, menimbulkan rasa peduli kita sebagai anggota CJI agar lebih peka terhadap
kehidupan nyata disekitar kita. Maka dari itu, kami ucapkan banyak terima kasih pula kepada
Bunda kami yang selalu mendukung kami semua, dan selalu mendoakan kami yang terbaik.
Perjuangan CJI tidak terhenti sampai disitu, masih banyak rintangan yang harus dilewati
bersama demi tercapainya tujuan yang kita harapkan. Ketaatan, kerjasama, rela berkorban, dan
menahan keegoisan diri menjadi kunci kesuksesan CJI. Sampai berjumpa di berita peliputan
PEPARNAS XV. Salam Sukses! Salam CJI!

Ig : @cjiinter
Twitter: @cji_bdg
Penulis: Nisa Luthfia Rahmadhiani dan Suzy Herlina Kalikhy
Editor : Indah Suci Pratiwi

banner 468x60

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan